Korea Utara Berhasil Menguji Senjata Baru, Apakah Nuklir?
- JAKARTA-Presiden Korea Utara, Kim Jong-un menyaksikan uji coba senjata nuklir jenis baru pada Minggu,17 April 2022.
Dunia
JAKARTA-Presiden Korea Utara, Kim Jong-un menyaksikan uji coba senjata nuklir jenis baru. Dilasir TrenAsia.com dari BBC pada Senin, 18 April 2022, Kim Jong-un tersenyum dan bertepuk tangan saat Ia menyaksikan peluncuran rudal baru.
Para ahli mempercayai bahwa hal ini adalah tanda bahwa Korea Utara berencana untuk menguji senjata nuklir dengan lengkap segera atau bisa dibilang senjata nuklir taktis.
- Bertempur di Perang Ukraina, Ini Kekurangan dan Kelebihan MiG-29 Fulcrum
- KAI Pastikan Kesiapan LRT Jabodebek Jelang Soft Launching, Berikut Rinciannya
- Sempat Dirahasiakan, Ledakan di Langit Papua Nugini Tahun 2014 Ternyata Objek Antarbintang
Sebelumnya Korea Utara telah menghentikan uji coba nuklir pada 2017 dan di tahun berikutnya (2018), mereka meledakkan terowongan di situs uji coba nuklir Punggye-ri.
Kejadian ini adalah langkah yang dianggap sebagai bagian dari pemulihan hubungan diplomatik dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Tetapi citra satelit baru-baru ini menunjukkan ada kegiatan sedang dilakukan untuk memulihkan terowongan.
"Senjata berpemandu taktis tipe baru ... sangat penting dalam meningkatkan daya tembak unit artileri jarak jauh garis depan secara drastis dan meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian nuklir taktis," menurut kantor berita resmi Korea Utara KCNA dilansir dari BBC
Berdasarkan laporan media setempat, Kim telah memberikan semacam "instruksi penting untuk lebih lanjut membangun kemampuan pertahanan dan kekuatan tempur nuklir negara itu".
Militer Korea Selatan mengonfirmasi bahwa dua rudal kemungkinan dengan jarak pendek telah diluncurkan dari Utara ke laut pada Sabtu, 16 April 2022 malam.
Menurut para ahli waktu peluncuran tersebut sebagai protes yang dilakukan oleh Korut terhadap latihan militer gabungan yang dilakukan oleh tentara AS dan Korea Selatan, yang akan berlangsung selama sembilan mulai hari ini.
Perlu diketahui, Korea Utara sering mencela latihan semacam itu sebagai latihan untuk perang. Dan sempat diberi diberi sanksi berat karena menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk pertama kalinya sejak 2017.