Korea Utara Perkuat Larangan Tren ‘Kapitalis’ Barat
- Rezim Kim Jong Un meningkatkan tindakan kerasnya terhadap budaya dan tren mode Barat di Korea Utara.
Dunia
PYONGYANG - Rezim Kim Jong Un meningkatkan tindakan kerasnya terhadap budaya dan tren mode Barat di Korea Utara.
Tren-tren yang dimaksud mencakup cat rambut, celana ketat, dan tindik.
Seorang pelapor mengatakan pada Radio Free Asia (RFA) bahwa langkah ini diresmikan bulan lalu saat sesi pendidikan nasional di Korea Utara. Liga Pemuda menyebutkan bahwa berpakaian dan bergaya layaknya orang-orang di negara ‘kapitalis’ merupakan pelanggaran praktik sosialis negara.
Sumber anonim ini menambahkan bahwa Liga Pemuda Patriot Sosialis Korea Utara semakin memperkuat upaya represifnya terhadap wanita berusia 20-30 tahun-an.
- Mau Buyback Saham, Cikarang Listrindo (POWR) Siapkan Dana Rp144,80 Miliar
- Harga Kripto Hari Ini: BNB, ETH, dan DOGE Mulai Memasuki Zona Hijau
- Qoala Sediakan Asuransi COVID-19 di Shopee, Inilah Rincian Produknya
Wanita dengan rambut melebihi pinggang, mewarnai rambut dengan warna cokelat, atau pakaian dengan bahasa asing juga dilarang.
Mereka yang bergaya ‘kapitalis’ di publik akan dipaksa menunggu petugas mencari pelanggar lain yang bisa ditemukan.
Selanjutnya, para pelanggar akan dibawa ke kantor Liga Pemuda dan diminta mengakui pelanggaran yang dianggap kejahatan itu. Mereka akan diizinkan keluar setelah seseorang membawakan pakaian yang sesuai.
Petugas di kota Chongjin dilaporkan menargetkan pasar lokal yang dijadikan tempat berkumpul anak-anak muda.
“Mereka kemudian menjadi sasaran kritik dan dalam beberapa kasus berat, nama, alamat, dan tempat bekerja pelanggar akan diumumkan secara publik melalui Third Broadcast,” ujar pelapor lainnya.
Third Broadcast merupakan pengeras suara yang diatur pemerintah dan terletak di seluruh penjuru negara untuk menyebarkan propaganda.
Meski begitu, orang-orang Korea Utara tidak berhenti bergaya dan berpakaian seperti orang-orang di film dan acara TV luar negeri.