Ilustrasi remaja introvert.
Dunia

Korsel Beri Bantuan Rp7,3 Juta per Bulan Bagi Remaja Kesepian

  • Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga siap memberikan dana mencapai 650.000 won atau sekitar Rp7,3 juta per bulan bagi remaja yang kesepian.

Dunia

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Problem kesehatan mental dan keluarga tampaknya belakangan menjadi perhatian sejumlah negara di belahan dunia. Setelah Selandia Baru menggelontorkan dana Rp60 miliar untuk program bagi remja patah hati, Korea Selatan (Korsel) meluncurkan kebijakan hampir serupa. 

Pemerintah Korsel melalui Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga siap memberikan dana mencapai 650.000 won atau sekitar Rp7,3 juta per bulan bagi remaja yang kesepian. Dana tersebut akan diberikan bagi anak muda yang jomlo dan introvert dengan rentang usia 9-24 tahun. 

Tunjangan tersebut diharapkan mendorong mereka lebih bisa bersosialisasi di masyarakat. Namun bantuan itu hanya bisa diakses remaja yang tinggal dalam rumah tangga berpendapatan nasional di bawah rata-rata atau sekitar 5,4 juta won per bulan (keluarga dengan empat orang).  

Dilansir dari The Guardian, Senin 17 April 2023, Kementerian Gender dan Keluarga mencatat sekitar 3,1% orang Korea yang berusia 19 sampai 39 tahun merupakan anak muda kesepian yang tertutup. Mereka dikategorikan hidup dalam “ruang terbatas”, tersisih dari dunia luar, dan sulit menjalankan kehidupan normal. 

Jumlah anak muda yang masuk kategori tersebut sekitar 338 ribu orang, dengan 40% mulai terisolasi di masa remaja. Pemerintah melihat ada sejumlah faktor yang menyebabkan mereka mengalami hal tersebut yakni kesulitan keuangan, penyakit mental, kesehatan hingga masalah keluarga. “Pemuda yang tertutup dapat memiliki pertumbuhan fisik lebih lambat karena gaya hidup tidak teratur dan nutrisi tidak seimbang,” demikian pernyataan Kementerian Gender dan Keluarga Korsel. 

Selain itu, sifat introvert juga berpotensi mengganggu pendidikan lantaran remaja enggan bersosialisasi. Lalu bagaimana anak muda dapat mengakses bantuan dana tersebut? Mereka hanya perlu mengajukan permohonan di pusat kesejahteraan pemuda. Wali dan guru mereka juga dapat mendaftar atas nama remaja tersebut.