Korsel Dorong Hubungan dengan ASEAN Dilandasi Inisiatif Solidaritas
- Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Indonesia dan India pekan ini untuk menghadiri KTT ASEAN dan G20. Kunjungan itu salah satunya membawa misi mempraktikkan Inisiatif Solidaritas Korea Selatan-ASEAN.
Dunia
JAKARTA - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Indonesia dan India pekan ini untuk menghadiri KTT ASEAN dan G20. Kunjungan itu salah satunya membawa misi mempraktikkan Inisiatif Solidaritas Korea Selatan-ASEAN.
Presiden juga akan berupaya menggunakan acara multilateral itu sebagai platform untuk mendorong kerja sama global guna mengganggu ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang meningkat.
Korsel turut menyerukan China untuk memainkan perannya dalam menjalankan pengaruhnya terhadap Pyongyang. Hal itu untuk melepaskan program senjata pemusnah massal. Yoon akan terbang ke Jakarta hari ini sebagai pemberhentian pertama dari perjalanan tujuh harinya. Dia akan menghadiri KTT Korea Selatan-ASEAN dan ASEAN Plus Three.
Kunjungan itu fokus pada perluasan keterlibatan diplomatik dengan negara-negara anggota ASEAN berdasarkan inisiatif solidaritas. Dilansir dari The Korea Times, Senin 4 September 2023, Yoon mengumumkan inisiatif solidaritas pada KTT Korea Selatan-ASEAN November 2022 sebagai arahan dasar pemerintahnya untuk melibatkan anggota ASEAN.
Inisiatif ini dapat dibedakan dari kebijakan Seoul sebelumnya terhadap ASEAN, yang sebagian besar berfokus pada perluasan kemitraan ekonomi. Inisiatif baru ini menyatakanpihaknya mengupayakan koordinasi strategis dan tanggapan bersama terhadap tantangan regional dan global, serta memperluas lanskap hubungan Korea Selatan dengan anggota ASEAN.
- 5 Rekomendasi Series dan Film Dokumenter Terbaru di Netflix September 2023, Ada Kasus Jessica Kumala Wongso!
- ESG Award : Bank Tabungan Negara (BTN) Sukses Sabet Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Kemenperin Optimis Hilirisasi Industri Hasil Hutan Tumbuh Berkelanjutan
“ASEAN adalag mitra kunci Korea Selatan dalam membangun kawasan Indo-Pasifik yang bebas, damai, dan makmur,” ujar Yoon. “Pada KTT Korea Selatan-ASEAN, saya akan meninjau pencapaian kunci dari inisiatif solidaritas yang Korea Selatan usulkan tahun lalu, dan merancang rencana tindakan untuk inisiatif tersebut.”
Sebagai bagian inisiatif tersebut, Yoon akan menyerukan agar anggota ASEAN lebih tertarik pada ancaman rudal dan nuklir Korea Utara. “Pada KTT terkait ASEAN mendatang dan KTT G20, saya bermaksud mendesak masyarakat internasional untuk menanggapi dengan tegas provokasi rudal dan ancaman nuklir Korea Utara yang terus meningkat dan untuk bekerja sama erat dalam denuklirisasi,” kata Yoon.
Selama sanksi Dewan Keamanan PBB yang berlaku saat ini diterapkan dengan sungguh-sungguh, Yoon yakin sumber-sumber keuangan Korea Utara untuk mengembangkan senjata pemusnah massal dapat diblokir secara signifikan.
Yoon akan terbang ke New Delhi pada Jumat 8 September 2023 untuk menghadiri KTT G20 dan menguraikan gagasan ini lebih lanjut. Mengenai KTT G20, Yoon menggarisbawahi kebutuhan untuk secara aktif mencegah Korea Utara mencuri cryptocurrency.
- Mengapa Planet Berbentuk Bulat, Bagimana Bila Berbentuk Kubus?
- Bukan di Samehadaku, Ini Link Nonton One Piece 1073 Sub Indo Gratis dan Legal
- Kementerian PUPR Mulai Bangun 47 Rusun ASN di IKN
Selain itu Yoon menyoroti upaya Korea Utara mengirim pekerja ke luar negeri, memfasilitasi pengiriman maritim dan kegiatan ilegal lainnya—yang merupakan sumber pendanaan utama untuk pengembangan nuklir dan misil.
Pada KTT G20, Yoon akan menghadiri tiga sesi—Satu Bumi, Satu Keluarga, dan Satu Masa Depan—dan menekankan perlunya menjaga tatanan berbasis aturan dalam menghadapi berbagai krisis yang dihadapi dunia, termasuk perang di Ukraina.
Pentingnya perhatian pada kunjungan mendatang Yoon adalah pesan Yoon mengenai peran China dalam menghalangi ancaman dari Korea Utara. Dengan Perdana Menteri China Li Qiang menghadiri KTT terkait ASEAN di Jakarta, spekulasi awal adalah bahwa Presiden China Xi Jinping mungkin akan menghadiri KTT G20.
Pejabat Korea Selatan juga mencoba mengatur pertemuan antara Yoon dan Xi. Namun, karena Xi tampaknya akan melewatkan KTT G20, peluang kecil untuk pertemuan Yoon-Xi atau pertemuan tiga pihak antara Korea Selatan, Jepang, dan China.