Korsel Enggan Kompromi Terhadap Ancaman Nuklir Korut
- Presiden Yoon Suk Yeol berjanji menanggapi dengan tegas ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara melalui aliansi yang kuat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan saat peringatan pertempuran penting dalam Perang Korea 1950-1953, Kamis 12 Oktober 2023.
Dunia
JAKARTA - Presiden Yoon Suk Yeol berjanji menanggapi dengan tegas ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara melalui aliansi yang kuat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. Hal itu disampaikan saat peringatan pertempuran penting dalam Perang Korea 1950-1953, Kamis 12 Oktober 2023.
Yoon menghadiri upacara memperingati Pertempuran Waduk Jangjin di War Memorial of Korea di Seoul, bersama dengan sekitar 2.800 veteran Korea dan Amerika, serta pejabat militer dan pemerintah, termasuk Menteri Veteran Park Min-shik, Menteri Pertahanan Shin Won-sik dan Duta Besar AS untuk Seoul Philip Goldberg.
Selama pertempuran dua pekan yang dimulai pada 27 November 1950, di Provinsi Hamgyong Selatan di Utara, pasukan Korea Selatan dan Divisi Marinir Pertama Amerika Serikat bertempur dengan gigih melawan pasukan China, membuka jalan bagi evakuasi terkenal Hungnam, di mana pasukan PBB membantu menyelamatkan sekitar 100.000 warga sipil Korea dari bahaya.
- Kemitraan KUR, BCA dan Otten Coffee Siap Dorong UMKM Kopi Tanah Air
- Daftar 16 Ponsel yang Bakal Diblokir WhatsApp, Ada iPhone dan Samsung
- Adidas Perkenalkan Koleksi Sepatu Bertema Spider Man
“Aliansi antara Korea Selatan dan AS, yang terbentuk melalui pengorbanan darah selama Perang Korea, telah berkembang menjadi aliansi yang paling sukses di dunia selama 70 tahun terakhir, dan saat ini aliansi antara Korea Selatan dan AS lebih kuat daripada sebelumnya,” kata Yoon dalam pidatonya yang dilansir dari Yonhap, Kamis, 12 Oktober 2023.
“Pemerintah kami akan menanggapi dengan tegas provokasi, ancaman nuklir, dan rudal dari Korea Utara, yang semakin jelas, berdasarkan aliansi kuat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat,” katanya.
Yoon berjanji rakyat dan pemerintah Korea Selatan tidak akan pernah melupakan pengorbanan mulia para pahlawan yang tewas dalam Pertempuran Waduk Jangjin.
- Lawan Kejagung, Eks Bos Bukaka Sofiah Balfas Ajukan Praperadilan
- Pertamina Tambah Lembaga Penyalur BBM Satu Harga di Maluku
- INFO BMKG: Gempa Guncang Karera - Sumba Timur di Darat 17 Km Barat Laut 5.0 Magnitudo
“Selain itu, sambil memperkuat kerja sama keamanan antara Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, dan bersatu erat dengan negara-negara mitra, kami akan berkontribusi untuk kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran di seluruh dunia,” katanya.
Menurut kantornya, Yoon adalah presiden pertama yang menghadiri upacara peringatan tahunan Pertempuran Waduk Jangjin, dan tahun ini juga menandai 70 tahun berdirinya aliansi antara Korea Selatan dan AS.