Korsel Gabung dalam Negosiasi Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik
- Inisiatif ini diluncurkan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada tahun 2022 sebagai langkah untuk menanggapi pengaruh yang semakin berkembang dari China di kawasan tersebut.
Dunia
JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan mengumumkan akan mengikuti putaran negosiasi terbaru mengenai Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang dipimpin Amerika Serikat di Malaysia akhir bulan ini.
Dilansir dari Yonhap, Jumat, 6 Oktober 2023, putaran keenam pembicaraan IPEF ini akan berlangsung dari tanggal 15 hingga 24 Oktober di Kuala Lumpur. Korea Selatan berencana mengirim sebuah delegasi, seperti yang diumumkan oleh pejabat-pejabat Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi.
Inisiatif ini diluncurkan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada tahun 2022 sebagai langkah untuk menanggapi pengaruh yang semakin berkembang dari China di kawasan tersebut. Inisiatif ini melibatkan 14 negara anggota, termasuk Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, India, Indonesia, Jepang, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
- Kreativitas Diperlukan untuk Kurangi Sampah
- Reliance Luncurkan Baterai Kendaraan Listrik Serbaguna, Bisa untuk Rumah Tangga
- Jepang Kembali Lepas Air Radioaktif ke Samudra Pasifik
Inisiatif ini memiliki empat pilar, yaitu perdagangan, ketahanan rantai pasokan, ekonomi bersih, dan ekonomi yang adil, dan mereka mencapai kesepakatan mengenai pilar ketahanan rantai pasokan dalam pertemuan pada bulan Mei.
“Dalam pertemuan di Malaysia, mitra-mitra IPEF akan terus membuat kemajuan dalam negosiasi menuju hasil yang berstandar tinggi di bawah Pilar I (Perdagangan), III (Ekonomi Bersih), dan IV (Ekonomi yang Adil),” kata Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Kamis, 5 Oktober 2023, Menteri Perdagangan Korea Selatan Ahn Duk-geun mengadakan pertemuan dengan asosiasi domestik industri besar, termasuk asosiasi untuk industri baja dan produsen mobil, serta lembaga-lembaga penelitian, untuk berbagi perkembangan dari negosiasi dan membahas strategi-strategi negara, sesuai dengan informasi dari kementerian industri.
“Kami akan terus berpartisipasi dalam diskusi IPEF dengan sikap proaktif dan konstruktif untuk memberikan kesempatan lebih bagi perusahaan kami dalam perdagangan dan investasi,” kata Ahn.Anggota IPEF mewakili sekitar 40% dari produk domestik bruto global dan 28 persen dari perdagangan barang dan jasa global, menurut data pemerintah.