Ilustrasi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT)
Dunia

Korsel Siap Kucurkan Jutaan Dolar untuk Kemitraan Global Energi Bersih

  • Korea Selatan berjanji bergabung dalam sebuah kemitraan global yang berfokus mendorong partisipasi negara-negara berkembang dalam rantai pasok global untuk energi bersih.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Korea Selatan berjanji bergabung dalam sebuah kemitraan global yang berfokus mendorong partisipasi negara-negara berkembang dalam rantai pasok global untuk energi bersih. Hal itu disampaikan dalam pertemuan Bank Dunia di Marrakesh, Maroko Barat, Kamis, 12 Oktober 2023. 

“Makalah program RISE akan menciptakan nilai tambah tambahan dengan berperan penting dalam proses midstream dan downstream, serta membuka peluang pertumbuhan baru bagi negara-negara berkembang,” kata Menteri Keuangan Korea Selatan Choo Kyung-ho, dikutip dari Reuters, Kamis.

Choo mengacu pada Kemitraan Peningkatan Rantai Pasokan yang Tangguh dan Inklusif (RISE), sebuah program yang bertujuan untuk membantu negara-negara berkembang dalam memanfaatkan mineral utama mereka dan mengejar industri ramah lingkungan.

Bank tersebut mengatakan program bertujuan mendorong rantai nilai mineral global yang lebih berkelanjutan dan beragam. Menurut Bank Dunia, inisiatif ini pada akhirnya akan menghasilkan lapangan kerja lokal yang berkualitas lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi bagi negara-negara berkembang.

Sementara itu, para analis mengusulkan inisiatif ditujukan untuk mengurangi ketergantungan pada China untuk sumber daya yang penting. Bank Dunia mengatakan, negara-negara yang berpartisipasi, juga termasuk Jepang, Kanada, dan Inggris, menjanjikan kontribusi total lebih dari US$40 juta.

Korea Selatan berjanji akan menyumbangkan US$3 juta, sementara Jepang berencana untuk menyumbangkan bagian terbesar sebesar US$25 juta. Di sela-sela acara tersebut, Choo juga berpartisipasi dalam Meja Bundar Ukraina, di mana dia membagikan rencana Korea Selatan untuk mendukung negara yang dilanda perang berdasarkan pengalaman rekonstruksinya.

Berbagi Teknologi

Dilansir dari Yonhap, pada Kamis, 12 Oktober 2023, Menteri Keuangan mengatakan Korea Selatan akan menyediakan US$50 juta untuk dana Bank Dunia untuk Ukraina. Choo menekankan pentingnya tidak hanya menawarkan bantuan keuangan, tetapi juga berbagi pengetahuan dan teknologi untuk mendukung upaya pembangunan bangsa Ukraina.

Sementara itu, Choo mengadakan pertemuan bilateral dengan rekan sejawat dari Ukraina, Sergii Marchenko, dan menyampaikan harapannya agar kedua negara dapat segera menandatangani perjanjian Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi (EDCF).

Seoul meluncurkan program EDCF pada tahun 1987 untuk membantu negara-negara berkembang dalam pengembangan infrastruktur dasar mereka. Selama pertemuan tersebut, menteri keuangan juga menekankan Ukraina dapat mencapai prestasi yang signifikan berkat tekad rakyatnya, bersama dengan pengalaman, pengetahuan, dan teknologi dari Korea Selatan.