kosmonot rusia rekor.jpg
Dunia

Kosmonot Rusia Cetak Rekor Misi 1.111 Hari di Luar Angkasa

  • Selama waktu kumulatifnya di luar angkasa, Kononenko telah menyelesaikan sekitar 17.800 perjalanan mengelilingi Bumi dan menghabiskan lebih dari 44 jam dalam ruang hampa.

Dunia

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Kosmonot veteran Rusia Oleg Kononenko telah kembali ke Bumi setelah menghabiskan waktu satu tahun di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang memecahkan rekor. 

Astronot berusia 60 tahun itu kini telah menghabiskan 1.111 hari di orbit yang tidak berurutan. Ini lebih lama daripada astronot lainnya dalam sejarah  dan kemungkinan akan tetap tak terkalahkan selama bertahun-tahun.

Kononenko, yang berusia 60 tahun  kembali ke Bumi menggunakan wahana antariksa Soyuz MS-25 milik Rusia pada  Senin  23 September 2024. Dia bersama dengan sesama kosmonot Nikolai Chub dan astronot NASA Tracy Caldwell Dyson. Menurut Space.com  ketiganya mendarat di padang rumput Kazakhstan sekitar 3,5 jam setelah lepas landas dari ISS.

Kedua kosmonot, atau astronot Rusia, telah menghabiskan 374 hari berturut-turut di stasiun luar angkasa. Mengalahkan astronot NASA Frank Rubio yang secara tidak sengaja menyelesaikan tinggal selama 371 hari di ISS tahun lalu setelah wahana antariksanya rusak. Sementara itu, Dyson kembali setelah menghabiskan 184 hari di luar angkasa.

Kononeko pertama kali memecahkan rekor jumlah hari kumulatif terbanyak di luar angkasa pada bulan Februari. Saat itu dia melampaui rekor 878 hari milik rekan senegaranya Gennady Padalka, yang memecahkan rekor pada tahun 2015. Kononeko telah terbang dalam lima misi berbeda ke ISS sejak tahun 2008, dan begitulah cara veteran penerbangan antariksa ini mengumpulkan total hari yang mengesankan.

"Terima kasih kepada semua kru atas persahabatan kalian. Merupakan saat yang luar biasa dan menyenangkan untuk bekerja dan menghabiskan waktu bersama di sini sebagai keluarga besar di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata Kononenko saat meninggalkan ISS . "Saat ini saya meninggalkan rumah kedua saya."

Selama waktu kumulatifnya di luar angkasa, Kononenko telah menyelesaikan sekitar 17.800 perjalanan mengelilingi Bumi dan menghabiskan lebih dari 44 jam dalam ruang hampa. Semua dilakukan  dalam tujuh perjalanan luar angkasa yang berbeda.

Sebagai gambaran Kononeko  bertanggung jawab atas sekitar 1,5% dari total waktu yang dihabiskan di luar angkasa oleh lebih dari 600 orang  sejak penerbangan luar angkasa manusia pertama dilakukan oleh rekan senegara Kononeko, Yuri Gagarin pada tahun 1961.

Satu rekor yang belum dipecahkan Kononenko selama karier cemerlangnya adalah masa tinggal terlama di luar angkasa. Rekor tersebut dipegang oleh Valeri Polyakov yang menghabiskan 437 hari di bekas stasiun luar angkasa Mir milik Rusia antara tahun 1994 hingga 1995.

Selama kunjungan terakhir Kononeko, 14 wahana antariksa berbeda tiba di ISS.Termasuk roket Starliner milik Boeing yang terkenal  dan  baru-baru ini kembali ke Bumi tanpa astronot setelah mengalami beberapa kebocoran helium. Astronot NASA Butch Wilmore dan Suni Williams terdampar di luar angkasa sebagai akibatnya. Williams baru saja mengambil alih komando ISS dari Kononenko.

Sulit Dipecahkan

Tidak jelas apakah Kononenko akan melakukan perjalanan ke luar angkasa lagi. Ia belum mengumumkan pengunduran dirinya, tetapi sebelumnya telah mengakui bahwa penerbangan luar angkasa  menjadi lebih rumit dan bahwa mempersiapkan misi tidak menjadi lebih mudah dari waktu ke waktu.

Tetapi bahkan jika ia benar-benar pensiun dalam waktu dekat, rekornya kemungkinan akan bertahan lama. Ini  karena 10 astronaut berikutnya dalam daftar dengan hari terbanyak yang dihabiskan di luar angkasa tidak aktif atau meninggal.

Astronot aktif berikutnya dalam daftar tersebut adalah Sergey Prokopyev dari Rusia. Dia  telah menghabiskan 567 hari non-berturut-turut di luar angkasa. Tetapi kecil kemungkinan ia akan memecahkan rekor tersebut sebelum Rusia sepenuhnya menarik diri dari ISS pada tahun 2025. 

Namun, kosmonot kemungkinan akan mengunjungi stasiun luar angkasa Tiangong milik China yang baru saja selesai dibangun di masa mendatang. Ini  sebagai bagian dari misi bersama kedua negara untuk membangun pangkalan di bulan pada tahun 2035 .

Orang Amerika tidak mungkin memecahkan rekor Knononeko sebelum ISS keluar dari orbit dan jatuh kembali ke Bumi pada tahun 2030. Terutama karena NASA pada umumnya tidak mengizinkan astronotnya untuk tinggal di luar angkasa selama kosmonot Rusia.

Bagi Kononenko, rekornya merupakan prestasi yang bagus, tetapi bukan motivasi utama untuk kariernya yang langgeng. "Saya terbang ke luar angkasa untuk melakukan hal yang saya sukai, bukan untuk mencetak rekor," katanya pada bulan Februari setelah memecahkan rekor kumulatif penerbangan luar angkasa.