KPK Sebut Subsidi di Sektor Pertanian, Titik Rawan Korupsi
- JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebutkan jika bisnis pada sektor pertanian adalah titik rawan subsidi yang diberikan.
Industri
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebutkan jika bisnis pada sektor pertanian adalah titik rawan subsidi yang diberikan pemerintah, dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia (HARKODIA) di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Senin, 13 Desember 2021.
"Subsidi pemerintah baik subsidi pupuk, alat pertanian, bibit unggul, menjadi salah satu titik rawan dalam tindak pidana korupsi," ucap Alexander Marwata, dalam keterangan pers, Selasa, 14 Desember 2021.
Menurut Alexander, KPK memiliki peran pentng dalam mengawasi hal ini, dan salah satu fokus dalam upaya pemberantasan korupsi karena ketersediaan pangan, yang sangat penting dalam kelangsungan hidup masyarakat.
- Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi Rp6.049 per Oktober 2021
- Lemonilo Raup Rp516 Miliar dari Investor Belgia dan India, Siap Ekspansi ke Luar Negeri
- Fokus Garap Ritel dan UMKM, Bank KB Bukopin Segera Migrasi ke Sistem Baru dari Korsel
Alexander meningatkan jika HARKODIA adalah salah satu wujud upaya pencegahan korupsi. Ia berharap dengan memperingati HARKODIA, semua pihak mengingat dan tergugah untuk sadar bahwa Indonesia masih tergolong sebagai negara yang tingkat korupsi paling tinggi.
- Sarana Menara (TOWR) Tebar Dividen, Berapa Jatah Hartono Bersaudara?
- Bank Kookmin Siap Tambah Kepemilikan Hingga Batas Maksimal, Bank Bukopin Bakal Cao?
- Punya Utang Rp8,1 Triliun ke Negara, Bos Grup Texmaco Janji Lunasi dalam 7 Tahun
"Pada Januari 2022 sudah dimulai kembali pelaporan LHKPN. Mohon bagi yang wajib lapor untuk mengisinya sampai batas waktu 31 Maret 2022. Korupsi bukan hanya menjadi tugas KPK, tapi peran kita semua. Apa yang dilakukan KPK tidak akan berdampak luas. Semoga Harkodia 2021 memberikan semangat kita untuk menggugah korupsi masih menjadi musuh bersama," ucap Alexander.
Selain itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya bersama sama mengedepankan transparansi, akuntabilitas, teamwork cepat, cermat dan akurat.
"Kita ditunggu berprestasi, memperbaiki inovasi pertanian, apalagi disaat cuaca sedang ekstrem seperti saat ini. Tujuan kita hanya satu, yaitu penuhi kebutuhan rakyat dan harapan negara," ucap Syahrul Yasin.