<p>Proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Tigaraksa, Tangerang, Senin, 28 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

KPR Ditopang Stimulus DP 0 Persen, Bank BRI Sasar Pembeli Rumah Pertama

  • Realisasi penyaluran KPR BRI tumbuh 11,3% yoy menjadi Rp37,3 triliun pada semester I-2021.
Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA - Stimulus uang muka kredit alias down payment (DP) 0% yang diperpanjang Bank Indonesia (BI) hingga 2022 membawa berkah bagi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Emiten perbankan pun tidak ingin kehilangan momen untuk mengerek penyaluran KPR-nya.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyatakan akan memaksimalkan stimulus ini dengan serius membidik calon debitur dari kalangan first home buyer. Direktur Konsumer BRI Handayani menyebut segmen tersebut memiliki potensi tinggi mengingat karakteristik first home buyer biasanya terkendala masalah DP ketika akan menarik KPR.

Dengan adanya stimulus dari otoritas moneter, Handayani bilang semakin banyak calon debitur yang tergugah untuk memiliki huniannya sendiri. Di tahun ini, BRI menargetkan penyaluran KPR dapat tumbuh 10,27% year on year (yoy). 

“Bank BRI menyambut baik perpanjangan stimulus BI karena sangat membantu pertumbuhan KPR sesuai dengan Target Market BRI yaitu fokus pembiayaan KPR di segmen First Home Buyers,” jelasnya saat dihubungi TrenAsia.com, Senin, 25 Oktober 2021.

Hingga semester I-2021, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penyumbang dividen terbesar kepada negara ini mencatatkan hasil yang tidak mengecewakan. Hal ini  tercermin dari realisasi penyaluran KPR perseroan yang tumbuh 11,3% yoy menjadi Rp37,3 triliun pada semester I-2021.

Target lebih tinggi dipasang pada 2022. Menurut Handayani, momentum akselerasi pemulihan ekonomi serta stimulus ini efektif mendorong penyaluran KPR hingga dobel digit lagi.

“Sedangkan untuk pertumbuhan KPR tahun 2022 adalah dobel digit dan lebih besar dibanding tahun ini. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut BRI saat ini sedang melaksanakan event KPR BRI Virtual Expo Vol.2 yang berlangsung dari tanggal 15 Oktober 2021 sampai dengan 15 Januari 2022 yang didukung oleh lebih dari 500 pengembang dengan lebih dari 600 proyek perumahan,” ucap Handayani.

Dari event tersebut saja, Handayani mengatakan perseroan membidik akan ada Rp1 triliun pembiayaan baru. Hal ini didukung dengan penerapan suku bunga mulai dari 1,26%, free biaya provisi, free biaya administrasi dan free biaya appraisal hingga diskon menarik di area home & living bazaar dari merchant-merchant rekanan BRI.

Di sisi lain, stimulus ini disebut beriringan dengan upaya perusahaan pelat merah untuk mengurangi backlog perumahan di Indonesia. Menurut Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), setidaknya terdapat 10 juta warga Indonesia yang tidak memiliki hunian pada 2021.

Hasil survei yang digelar oleh Rumah.com bertajuk Consumer Sentiment H2 2021 membeberkan mayoritas masyarakat Indonesia tidak bisa memiliki hunian sendiri lantaran rendahnya penetrasi pembiayaan dari perbankan.

Sebanyak 60% responden survei ini menyebut tingkat suku bunga yang diterapkan perbankan tidak terjangkau. Ketika disodorkan kesempatan bersuara untuk mengatasi masalah ini, mayoritas (88%) responden mengaku pemerintah seharusnya turun tangan menekan tingkat suku bunga KPR di Indonesia.