Ilustrasi rumah subsidi.
Properti

KPR Rumah Makin Berat, Sewa Jadi Opsi

  • Tingginya tingkat suku bunga pinjaman dalam pembelian rumah membuat sewa menjadi pilihan praktis dan ekonomis untuk memiliki hunian bagi mereka yang belum siap secara finansial untuk beli rumah.

Properti

Debrinata Rizky

JAKARTA - Hunian menjadi hal yang ingin dimiliki oleh sebagian para perkerja, termasuk di kota metropolitan Jakarta. Namun pertimbangan harga yang kian meroket membayangi para pekerja muda untuk mendapatkan rumah impiannya.

Membeli rumah di kawasan Jakarta terkenal dengan harganya yang tidak ramah di kantong pekerja dengan gaji pas-pasan atau sedikit di atas Upah Minimum Provinsi (UMP). Pada akhirnya, mereka harus bergeser ke kota-kota penyangga atau memilih mengontrak atau sewa rumah atau apartemen.

Melansir laporan Pinhome Home Rental Index & Pinhome Home Value Index kuartal I 2024, permintaan sewa rumah meningkat sebesar 55% pada kuartal I tahun 2024 dibandingkan dengan rata-rata kuartal tahun 2023. Pertumbuhan permintaan sewa rumah terbesar terjadi di Kota Depok, Kota Jakarta Selatan, dan Kota Bandung.

Alasannya, tingginya tingkat suku bunga pinjaman dalam pembelian rumah membuat sewa menjadi pilihan praktis dan ekonomis untuk memiliki hunian bagi mereka yang belum siap secara finansial untuk beli rumah.

Pinhome mencatat ketika suku bunga acuan BI mulai menembus level 6% pada Oktober 2023, permintaan sewa rumah mengalami peningkatan 88% secara kuartalan di kuartal IV tahun 2023.

Bahkan, permintaan rumah sewa diperkirakan akan terus meningkat pada kuartal II tahun 2024. Kenaikan suku bunga acuan BI menjadi 6,25% per April 2024 pada awal kuartal II tahun 2024 membuat menyewa rumah akan semakin menjadi pilihan bagi konsumen.

Anak Muda Pilih KPR atau Sewa

Fahmi (32) Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaku Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menyebut saat ini biaya KPR menjadi beban baru dalam keuangan rumah tangganya, pasalnya hal ini dibarengi dengan masuknya sang anak ke bangku sekolah.

Padahal sebelum mengambil KPR Ia dan istri telah memperhitungkan dengan matang alokasi dananya. Sayangnya semakin tahun pengeluaran juga semakin membeludak dan KPR dinilai menjadi beban.

Fahmi bekerja di kawasan Jakarta Pusat, ia akhirnya memutuskan membeli rumah di luar Jakarta, lebih tepatnya Cibinong, Bogor, karena harganya lebih ramah di kantong, dengan sistem kredit.

Beda dengan Fahmi, Ade (30) memilih opsi menyewa apartemen bersama suaminya di kawasan Jakarta Selatan. ia menilai sewa apartemen lebih efisien ketimbang membeli rumah.

"Saya sih mencari lokasi yang strategis dan akses yang mudah, karena menurut saya sudah cukup semasa kuliah saya harus pulang pergi dengan jarak yang melelahkan," katanya

Namun, ia mengakui masih berencana membeli rumah dengan KPR di Jakarta, sehingga menabung untuk uang muka yang tidak murah menjadi salah satu prioritasnya saat ini.

Menurutnya, membeli rumah di tegah kota Jakarta terlalu sulit dijangkau oleh pekerja dengan upah yang pas-pasan. ia pun mengaku belum siap untuk mencicil KPR dengan bunga dan tempo yang sangat panjang, sehingga ia masih akan menyewa setidaknya dalam beberapa tahun mendatang.