<p>Gedung Krakatau Steel, Jakarata. Foto: Panji Asmoro</p>
Korporasi

Incar Dana Segar Dari INA, Krakatau Steel Ancang-Ancang Divestasi Anak Usaha Rp4,34 Triliun

  • PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berencana melepas kepemilikan sahamnya kepada Indonesia Investment Authority (INA). Emiten pelat merah tersebut

Korporasi

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) berencana melepas kepemilikan sahamnya kepada Indonesia Investment Authority (INA). Emiten pelat merah tersebut bakal melego 10%-40% kepemilikan sahamnya di PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI).

Direktur Utama (Dirut) Krakatau Steel Silmy Karim menyebut INA menjadi kandidat kuat yang bakal membeli saham KSI. Selain itu, ada pula PT Danareksa (Persero), PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero), dan PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) yang dikabarkan membeli saham anak usaha KRAS tersebut.

“Divestasi aset ini dilakukan bulan depan, semuanya bertahap,” kata Silmy dalam sebuah forum virtual, Senin, 26 Juli 2021.

Silmy menargetkan KRAS bisa mengantongi dana US$200 juta-US$300 juta atau setara Rp2,889 triliun-Rp4,34 triliun (asumsi kurs Rp14.476,00 per dolar Amerika Serikat) dari divestasi aset ini.

Dana segar ini praktis bakal memacu pendapatan dari KRAS yang sedang melaju kencang pada tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, KRAS berhasil mengumpulkan laba bersih Rp475 miliar pada semester I-2021 atau tumbuh 619% p6  dibandingkan semester I-2020 yang hanya Rp67 miliar.

Capaian ini turut mendongkrak earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) perseroan yang melesat 200% yoy dari Rp687 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp1,2 triliun pada semester I-2021.

Kinerja keuangan yang impresif itu rupanya terdorong oleh pertumbuhan volume penjualan produk baja hingga 43,8% yoy. KRAS mencatatkan volume penjualan hot rolled coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) menjadi 995.000 ton atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 692.000 ton.

Sorotan kebangkitan emiten pelat merah ini ada pada volume penjualan ekspor yang melesat hingga 1500% atau setara 15 kali lipat. Volume penjualan ekspor KRAS melejit dari 10.817 ton pada semester I-2020 menjadi 162.243 ton pada semester I-2021.

Atas capaian ini, KRAS membukukan kenaikan pendapatan 90,9% dari Rp8 triliun pada semester I-2020 menjadi Rp15 triliun pada semester I-2021.