Krakatau Steel Gandeng Akuo Energy Bangun PLTS Terapung Rp196 Miliar

JAKARTA – PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) melalui anak usahanya PT Krakatau Tirta Industri (KTI) menggandeng PT Akuo Energy Indonesia untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung.

Diketahui, proyek kolaborasi dengan salah satu grup perusahaan renewable energy asal Prancis, Akuo Energy SAS ini menelan investasi hingga US$14 juta atau setara Rp196 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat).

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk menyediakan energi terbarukan yang ramah lingkungan, khususnya terkait ketenagalistrikan.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea

Rencananya, PLTS ini akan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 16 Mega Watt (MW) dengan harapan mampu menghemat biaya listrik sebesar Rp7,8 miliar per tahun. Sedangkan target operasionalnya akan dimulai pada 2022.

“Pembangunan akan dilakukan di area permukaan waduk penampungan air Krakatau Tirta Industri di Waduk Krenceng, Cilegon, Banten,” ungkap Silmy Karim dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Selasa, 6 April 2021.

Dalam prosesnya, pihaknya menegaskan bakal menggunakan local content yang sesuai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Ke depan, kerja sama ini diharapkan bisa diperluas terhadap bisnis pengembangan green steel industry, khususnya untuk pangsa pasar di Eropa.

Selain itu, proyek ini juga menjadi salah satu upaya mendukung target bauran energi pemerintah sebesar 23% pada 2025.

Sebagai informasi, Akuo Energy SAS merupakan perusahaan yang berfokus pada pengembangan renewable energy. Kapasitas proyek kelistrikan yang telah digarap mencapai 1.400 MW di berbagai negara, seperti di Amerika Serikat, Prancis, Polandia, Australia, Kroasia, Dubai, Turki, Uruguay, dan Maroko.(RCS)