<p>Bank DKI. / Facebook @bank.dki.10</p>
Industri

Kredit Anjlok, Laba Bank DKI Merosot Jadi Rp274,5 Miliar

  • Direktur Kredit UMK & Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi mengatakan, pihaknya optimistis dapat menumbuhkan penyaluran kredit setelah mendapatkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp2 triliun.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank DKI mencatat penurunan kinerja per semester I-2020 dilihat dari perolehan laba sebesar Rp274,5 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tersebut turun 26,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp372,1 miliar.

Dari sisi penyaluran kredit, penurunan juga terjadi sebesar 15,3% dari Rp31,3 triliun per semester I-2019 menjadi Rp26,5 triliun pada periode ini.

Direktur Kredit UMK & Usaha Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi mengatakan, pihaknya optimistis dapat menumbuhkan penyaluran kredit setelah mendapatkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp2 triliun.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menempatkan dana kepada bank pelat merah dan beberapa bank daerah dalam rangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dalam hal ini, Bank DKI mendapat kucuran dana sebesar Rp2 triliun untuk menggenjot penyaluran kredit.

“Dana tersebut utamanya akan digunakan untuk penyaluran kredit pada sektor produktif, seperti UKM, komersial, dan korporasi secara selektif,” ujarnya dalam siaran tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Kamis, 6 Agustus 2020.

Bidik Sektor Lain

Lebih rinci, sektor usaha lain yang dibidik meliputi, sektor kesehatan, komunitas farmasi, dan sektor pangan. Kemudian, sektor konstruksi, dan sektor lainnya, seperti kios-kios binaan Perumda Pasar Jaya dan JakPreneur.

Bank DKI juga terus berupaya meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Paruh kedua tahun ini, DPK tumbuh 5,05% dari semula Rp33,61 triliun per Juni 2019 menjadi Rp35,40 triliun per Juni 2020.

Menurut Babay, pihaknya juga terus mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk transaksi perbankan melalui aplikasi JakOne Mobile. Nasabah, ujarnya, dapat membuka simpanan deposito dan tabungan dengan aplikasi tersebut, tanpa harus datang ke kantor cabang Bank DKI.

Kendati mengalami penurunan laba dan penyaluran kredit, rasio penyaluran kredit macet atau non performing loan (NPL) gross dan NPL net masih terjaga di level 3,54% dan 0,86%. (SKO)