<p>Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. / Facebook @BankBCA</p>
Industri

Kredit BCA Semester I-2020 Tumbuh 5,3% Jadi Rp595,1 Triliun, Dominan Korporasi

  • JAKARTA – Emiten milik konglomerat terkaya di Indonesia, Keluarga Hartono, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat penyaluran kredit yang tumbuh 5,3% year-on-year (yoy) sebesar Rp595,1 triliun per Juni 2020. Direktur Keuangan BCA Vera Eve Liem menyebutkan penyaluran kredit tersebut ditopang oleh kredit korporasi sebesar Rp257,9 triliun, serta kredit komersial dan usaha mikro, kecil, […]

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten milik konglomerat terkaya di Indonesia, Keluarga Hartono, PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mencatat penyaluran kredit yang tumbuh 5,3% year-on-year (yoy) sebesar Rp595,1 triliun per Juni 2020.

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Liem menyebutkan penyaluran kredit tersebut ditopang oleh kredit korporasi sebesar Rp257,9 triliun, serta kredit komersial dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) sebesar Rp184,6 triliun.

Portofolio kredit konsumer, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) masih tumbuh meski flat sebesar 0,3% yoy menjadi Rp91 triliun, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) turun 11,9% yoy menjadi Rp42,5 triliun. Selain itu, saldo outstanding kartu kredit juga turun 18,6% yoy menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik.

“Secara keseluruhan, total portofolio kredit konsumer turun 5,1 persen menjadi Rp146,9 triliun,” ujarnya dalam paparan publik secara daring, Jumat, 18 Agustus 2020.

Saat ini, ungkapnya, BCA tengah fokus mendukung nasabah yang menghadapi kondisi perlambatan bisnis dengan memberikan restrukturisasi kredit secara selektif pada berbagai segmen.

Restrukturisasi Kredit

Selama Maret sampai pertengahan Agustus 2020, BCA memproses pengajuan restrukturisasi kredit sebesar Rp117 triliun. Jumlah itu sekitar 20% dari total portofolio kredit yang berasal dari kurang lebih 124.000 nasabah.

Per tanggal 30 Juni 2020, total kredit yang telah selesai direstrukturisasi sebesar Rp69,3 triliun atau 12% dari total portofolio kredit.

Menurut Eva, perseroan melihat adanya kemungkinan peningkatan restrukturisasi kredit hingga 20%-30% dari total portofolio kredit yang berasal dari sekitar 150.000 nasabah.

Rasio kredit bermasalah atau non-performing-loan (NPL) mengalami kenaikan menjadi 2,1% dibandingkan dengan 1,4% pada Juni 2019. Namun, ungkapnya, posisi permodalan dan likuiditas perseroan berada pada tingkat yang sehat. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 22,9% dan rasio kredit terhadap DPK (loan depocit ratio/LDR) sebesar 73,3%.

Pada periode ini, dana pihak ketiga (DPK) BCA terhimpun Rp761,6 triliun, dengan dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 12,8% yoy mencapai Rp576 triliun. Angka tersebut berkontribusi sebesar 75,6% dari total dana pihak ketiga. (SKO)