<p>Ivan Nikolas Tambunan, CEO &#038; Co-Founder Akseleran (tengah) bersama manajemen menampilkan aplikasi Akseleran di Android. / Akseleran.co.id</p>
Industri

Kredit di Bank Makin Sulit Disetujui Saat Pandemi, Kalau di Pinjol Akseleran?

  • Meskipun rasio approval berkurang, penyaluran pinjaman usaha Akseleran justru mencatatkan pemulihan setelah sempat tertekan beberapa waktu lalu.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Tidak hanya perbankan, penurunan rasio persetujuan alias approval kredit turut merundung industri financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending di tengah pandemi. Fenomena ini di alami oleh perusahaan pinjaman daring ternama Tanah Air, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran).

Senior Vice President Corporate Communication Akseleran, Rimba Laut mengamini hal tersebut. Meskipun rasio approval berkurang, ia bilang penyaluran pinjaman usaha justru mencatatkan pemulihan setelah sempat tertekan beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, masih banyak pelaku usaha yang punya kinerja dan cashflow yang baik sehingga membuat Akseleran terus mendukung pendanaan. Baginya, penyaluran kredit yang selektif dinilai tetap berhasil mempertahankan kinerja bisnis Akseleran.

“Rasio approval kredit kami memang berkurang sejak adanya pandemi COVID-19 tapi borrower yang bagus selalu ada,” ujarnya kepada TrenAsia.com di Jakarta, Senin 7 September 2020.

Pada Januari 2020, Akseleran menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp80 miliar. Setelah COVID-19 mewabah di Indonesia, penyaluran pinjaman usaha Akseleran pada Mei 2020 hanya menjadi Rp49 miliar. Nilai itu menurun hingga 38,7% jika dibandingkan dengan Januari tahun ini.

“Namun di Juni 2020, penyaluran pinjaman usaha kami kembali naik lalu di Juli 2020 sudah di Rp70 miliar lebih dan Agustus 2020 kemarin sudah kembali ke level Rp80 miliar per bulan. Jadi kami sudah balik ke angka sebelum COVID-19,” jelasnya.

Selain penyaluran pinjaman usaha yang tumbuh, menurut Rimba rasio kredit bermasalah Akseleran juga tetap terjaga di angka 0,4% dari total. Angka tersebut tercatat mengalami penurunan dibandingkan dengan akhir 2019 yang mencapai 0,7%.

Sebagai informasi tambahan, hingga pertengahan Agustus 2020 lalu Akseleran telah menyaluran total pinjaman usaha secara kumulatif sebesar Rp1,4 triliun lebih. Pinjaman telah disalurkan kepada sekitar 2.200 pinjaman dengan tingkat kredit bermasalah di angka yang rendah 0,4% dari total penyaluran pinjaman. (SKO)