Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik anak subholding Pertamina NRE, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Industri

Kredit Karbon Cuma Sumbang 0,19 Persen Total Pendapatan PGEO di 2022

  • Capaian penjualan kredit karbon perseroan masih jauh di bawah potensi pasar yang begitu besar. Catatan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), perdagangan karbon di Indonesia dapat menembus US$300 miliar.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Sepanjang tahun 2022, penjualan karbon kredit entitas panas bumi Pertamina, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencapai US$747.000. Karbon kredit cuma menyumbang 0,19% dari total pendapatan perseroan di 2022 yang mencapai US$386,1 juta.

Karbon kredit digadang menjadi salah satu penggerak sumber pendapatan baru perseroan di masa depan. Untuk pertama kalinya di tahun 2022, perusahaan mencatatkan pos pendapatan baru dari penjualan carbon credit.

Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Nelwin Aldriansyah mengatakan transaksi baru ini menyusul operasional PGE yang telah mendapatkan sertifikasi dari beberapa lembaga karbon kredit.

“Kami fokus untuk secara aktif turut serta dalam transisi energi. Saat ini sudah bisa mulai memonetisasi atas penjualan karbon kredit dari operasional,” kata Nelwin dikutip Jumat, 31 Maret 2023.

Sebelumnya kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meluncurkan perdagangan karbon, di mana mulai 2023-2024, perdagangan karbon dilakukan di subsektor pembangkit tenaga listrik secara mandatory.

Perdagangan karbon dilakukan pada unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang terhubung ke jaringan tenaga listrik PT PLN (Persero) dengan kapasitas lebih besar atau sama dengan 100 MW. Perdagangan karbon itu sendiri diimplementasikan melalui 2 mekanisme, yaitu perdagangan emisi dan offset emisi.

Capaian penjualan kredit karbon perseroan masih jauh di bawah potensi pasar yang begitu besar. Catatan Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI), perdagangan karbon di Indonesia dapat menembus US$300 miliar.

Kredit karbon sendiri merupakan representasi dari hak bagi sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya. Satu unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi 1 ton karbon dioksida (CO2). Standar nilai karbon yang paling banyak dirujuk adalah versi Verra, sekitar US$20-40 per ton CO2.