Kredit Melejit, Laba Bersih BTN Q-3 Melesat 35,32 Persen Tembus Rp1,52 Triliun
- Laba bersih BTN merangkak naik dari Rp1,12 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp1,52 triliun pada kuartal III-2021. Menguatnya intermediasi emiten bersandi saham BBTN ini menjadi asal-muasal peningkatan kinerjanya.
Korporasi
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraih kinerja positif pada kuartal III-2021. Emiten pelat merah itu tercatat memompa kenaikan laba bersih hingga 35,32% year on year (yoy) pada kuartal III-2021
Laba bersih BTN merangkak naik dari Rp1,12 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp1,52 triliun pada kuartal III-2021. Menguatnya intermediasi emiten bersandi saham BBTN ini menjadi asal-muasal peningkatan kinerjanya.
Hal ini tercermin dari pendapatan bunga bersih BBTN yang melesat 30% yoy dari Rp6,72 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp8,75 triliun pada kuartal III-2021.Capaian profitabilitas ini ikut mengerek laba per saham (earning per share/EPS) BTN menjadi Rp143 dari sebelumnya Rp106 per lembar saham.
- Usai Dihajar Pandemi, Sri Mulyani Alihkan Pembangunan ke Ekonomi Berkelanjutan
- Jelang IPO, GoTo Group Raih Pendanaan Rp5,68 Triliun dari Abu Dhabi
- Tak Harus Pakai Aplikasi Android, Kini Savefrom FB Facebook Lite Bisa Download Video dan Foto
Dari segi intermediasi, emiten bersandi BBTN tercatat mengucurkan kredit pembiayaan sebesar Rp270,27 triliun pada kuartal III-2021 atau naik 6,03% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp254,91 triliun. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BBTN dengan kenaikan sebesar 11,74% yoy menjadi Rp129,98 triliun pada kuartal III-2021.
Hingga kuartal III-2021, BBTN menguasai 86% pangsa pasar KPR subsidi di Indonesia. Sementara itu, KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11% yoy menjadi Rp81,88 triliun.
Di segmen non-perumahan, kredit konsumer dan kredit korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif di level masing-masing sebesar 21,28% yoy menjadi Rp5,79 triliun dan 89,77% yoy menjadi Rp12,15 triliun per 30 September 2021.
Anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) ini memiliki Non Performing Loan (NPL) gross di level 3,94% dan 1,5% NPL Net. Di saat yang bersamaan, BBTN membukukan peningkatan coverage ratio sebesar 1.410 bps menjadi 125,46% pada akhir September tahun ini dari 111,36% di periode yang sama tahun sebelumnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BTN pada kuartal III-2021 tumbuh tipis 4% yoy menjadi Rp291 triliun dari sebelumnya Rp279 triliun. Sebanyak 41% komposisi DPK yang berada di BTN saat ini merupakan dana murah atau CASA.
Lalu, giro dan tabungan mengalami pertumbuhan sebesar masing-masing 16,81% dan 24,55% yoy. “Komposisi CASA yang meningkat tersebut membuat perseroan berhasil menekan turun Cost of Fund sebesar 170 bps secara tahunan dari 4.98% menjadi 3.28% di September 2021,” kata Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers, Kamis, 21 Oktober 2021.
Likuiditas BTN masih terjaga, sebagaimana ditunjukan oleh Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 92,79%. Sementarara itu, Rerturn on Equity (ROE) BTN akhirnya menyentuh double digit di angka 11,81% pada kuartal III-2021.
Kinerja intermediasi yang menguat itu mengungkit total aset BTN dari Rp361,20 triliun pada kuartal III-2020 menjadi Rp368,05 triliun pada kuartal III-2021. Adapun total liabilitas BTN pada kuartal III-2021 parkir di level Rp347,48 triliun atau melesat dibandingkan kuartal III-2020 yang sebesar Rp341,22 triliun.
Secara keseluruhan tahun, BTN membidik pertumbuhan aset 2%-4% yoy Adapun target kredit dipatok tumbuh 6%-8% yoy dan DPK sebesar 7% yoy pada tahun ini.
BTN masih menjadi satu-satunya anggota Himbara yang tidak berhasil masuk dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV. Pasalnya, modal inti atau tier 1 BTN pada kuartal III-2021 masih berada di angka Rp17,96 triliun atau meningkat dibandingkan posisi kuartal III-2020 yang sebesar Rp16,33 triliun.