Kredit Modal Kerja dan Konsumsi Meningkat di Bulan Oktober, Ini Pendorongnya
- Bank Indonesia mencatat pada Oktober lalu kredit modal kerja dan konsumsi meningkat, masing-masing sebesar 4,4% dan 3,8%
Industri
JAKARTA -Bank Indonesia lewat laporan analisis perkembangan uang beredar dalam arti luas (M2) bulan Oktober lalu melaporkan adanya peningkatan kredit modal kerja dan konsumsi, masing-masing sebesar 4,4% dan 3,8%. Lantas, apa saja pendorongnya?
Menurut laporan tersebut, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Oktober kembali melanjutkan tren positif. Penyaluran kredit pada Oktober 2021 tercatat sebesar Rp5.652,1 triliun, tumbuh 3.0% (yoy), lebih tingg dibandingkan bulan sebelumnya (2,1%, yoy).
Akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada debitur perorangan dan korporasi. Kredit kepada perorangan pada Oktober 2021 tumbuh 5,6% (yoy), meningkat dan sebelumnya 5,2% (yoy. Demikian pula kredit kepada korporasi mencatat peningkatan sebesar 1,1% (yoy), berbalik arah dari pertumbuhan negatif (-0,3%, yoy) pada September 2021.
- PLN Dorong Electrifying Lifestyle, Efek Melejitnya Konsumsi Listrik Oktober
- Bosan dengan Tampilan WhatsApp Biasa? Ini Cara Mudah Ganti Font WA
- Demfarm Gelar Talkshow Program Makmur PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT), Upaya Tingkatkan Kesuksesan Petani Milenial
“Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan penyaluran kredit pada Oktober 2021 terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK), serta Kredit Konsumsi (KK),” tulis laporan tersebut yang dikutip Senin, 29 November 2021.
KMK kembali tumbuh menguat dari 2,7 (voy) pada September 2021 menjadi 4,4% (yoy) pada Oktober 2021, terutama di sektor Industri pengolahan, serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
KMK sektor industri pengolahan pada Oktober 2021 tercatat tumbuh 1,2% yoy, berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi (-1, 5% voy). Peningkatan terutama terjadi pada KMK industri logam dasar besi dan baja di Banten dan DKI Jakarta. Sementara itu, KMK sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh dari 19% yoy, menjadi 23% yoy, bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sektor jasa telekomunikasi di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Selain itu, kredit konsumsi juga tumbuh, dari 3% yoyo pada September menjadi 3,8% yoy pada Oktober 2021 yang utamanya didorong oleh akselerasi penyaluran kredit KPR dan multiguna.
Penyaluran kredit sektor properti pada Oktober 2021 tumbuh 4,6% yoy, melambat dibandingkan September 2021 yang tumbuh 5,7% yoy, terutama pada Kredit Konstruksi. Kredit Konstruksi menunjukkan perlambatan dan 3,9% yoy menjadi 0,1% yoy pada Oktober 2021, terutama pada konstruksi sub sektor bangunan jalan tol di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Kredit KPR dan KPA, serta kredit real estate tercatat mengalami perbaikan. Kredit KPR/KPA tumbuh dari 9,4% yoy menjadi 9,6% yoy pada Oktober, terutama disebabkan oleh peningkatan KPR tipe 22 sampai dengan 70. Sementara kredit Real Estate meskipun masih tumbuh negatif (-0,4 % yoy), relative membaik dibandingkan bulan sebelumnya (-1,6% yoy) terutama pada real estate Gedung Perkantoran.
Penyaluran kredit pada UMKM tumbuh 2,6% yoyo pada Oktober, sedikit melambat dari bulan sebelumnya 2,7% yoy terutama pada kredit skala menengah.
Kredit usaha menengah mengalami kontraksi, dari 2,0% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi pertumbuhan negatif (-0,8%. yoy). Di sisi lain, kredit skala mikro dan kecil masih menunjukkan perbaikan. Kredit skala kecil tumbuh 18,9% (yoy), meningkat dibandingkan 18% (yoy) pada bulan September 2021. Sementara itu, kredit skála mikro terkontraksi sebesar -14.2% (yoy) pada Oktober 2021 membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya (-17,1%, yoy). Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan kredit disebabkan oleh perlambatan Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi
Di sisi lain, kredit investasi (KI) mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya. KI pada Oktober 2021 tumbuh negatif sebesar -0.2% (yoy), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya (-0,01%, yoy). Ini disebabkan oleh penurunan penyaluran Kredit Investasi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor konstruksi.
KI sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada Oktober 2021 mencatat kontraksi sebesar -0,3% (yoy), berbalik arah dibandingkan kenaikan pada bulan sebelumnya (0,6%, yoy), terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor perkebunan kelapa sawit. Sementara itu, KI pada sektor konstruksi pada Oktober 2021 tumbuh 0,5% (yoy) lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (5,9%, yoy).