Ilustrasi kredit perbankan. (Pixabay)
Nasional

Kredit Perbankan Februari 2023 Tumbuh Seiring dengan Kenaikan DPK

  • Kredit perbankan per-Februari 2023 tercatat sebesar Rp6,37 kuadriliun dengan penguatan yang ditopang oleh kredit investasi yang bertumbuh 13,01% yoy.

Nasional

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Kredit perbankan per-Februari 2023 mengalami pertumbuhan 10,64% secara year-on-year (yoy) seiring dengan kenaikan dana pihak ketiga (DPK).

Hal tersebut diinformasikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae melalui konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) yang diselenggarakan Senin, 3 April 2023.

Kredit perbankan per-Februari 2023 tercatat sebesar Rp6.3700 miliar dengan penguatan yang ditopang oleh kredit investasi yang bertumbuh 13,01% yoy.

Seiring dengan kenaikan kredit perbankan pada Februari 2023, DPK pun tercatat tumbuh 8,18% yoy ke angka Rp7.900 miliar.

"DPK pada Februari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,18 persen yoy menjadi Rp7.900 miliar dengan giro dan deposito sebagai main driver," kata Dian.

Dian pun menyampaikan perkembangan sektor perbankan tersebut mendukung terjaganya kinerja likuiditas perbankan antara lain tercermin dari rasio-rasio likuiditas yang berada di atas threshold.

Rasio alat likuid terhadap noncore deposit (AL/NCD) dan alat likuid terhadap DPK (AL/DPK) per-Februari 2023 masingmasing tercatat sebesar 129,58% dan 29,09%, yang mana levelnya berada di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50% dan 10%.

Sementara itu, liquidity coverage ratio (LCR) dan net stable funding ratio per-Desember 2022 masing-masing sebesar 244,2% dan 140,42%, jauh di atas ketentuan masing-masing sebesar 100%.

"Rasio kredit di Februari 2023 terjaga dengan rasio nonperforming loan (NPL) net perbankan sebesar 0,75 persen dan NPL gross sebesar 2,58 persen," kata Dian.

Kredit yang direstrukturisasi dalam rangka pandemi COVID019 mengalami penurunan dari Rp435,74 triliun pada Januari menjadi Rp427,7 triliun pada Februari 2023 sementara debiturnya pun menurun dari 2,02 juta nasabah menjadi 1,93 juta nasabah.

Di sisi permodalan, capital adequacy ratio (CAR) industri perbankan menguat dari 25,88% pada Januari menjadi 26,1% pada Februari.