Ilustrasi
Perbankan

Kredit UMKM BRI Melesat, Capai Rp1.089 T di Kuartal 1 2024

  • Total penyaluran kredit BRI pada periode tersebut mencapai Rp1.308,65 triliun, naik 10,89% dibandingkan tahun sebelumnya.
Perbankan
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA - BRI mencatat kenaikan penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama triwulan pertama tahun 2024, dengan total penyaluran kredit mencapai Rp1.089 triliun.

Peningkatan ini tidak hanya terjadi pada sektor UMKM, tetapi juga dalam semua segmen penyaluran kredit. 

Total penyaluran kredit BRI pada periode tersebut mencapai Rp1.308,65 triliun, naik 10,89% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan pertumbuhan positif yang konsisten dalam aktivitas perbankan BRI.

Kredit untuk UMKM memegang peranan besar dalam total penyaluran kredit BRI, menyumbangkontribusi  sebesar 83,25%. 

Dengan peningkatan jumlah penyaluran kredit sebesar 10,08%  tersebut, menunjukkan fokus BRI dalam mendukung sektor UMKM sebagai motor penggerak ekonomi. 

Di sisi lain kredit mikro, yang juga mengalami kenaikan sebesar 10,51% year-on-year. “Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan. Tercatat aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy,” terang Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Catur Budi Harto, selama melaporkan laporan kinerja BRI selama triwulan I 2024, di Jakarta.

Kualitas Kredit

Salah satu pencapaian yang terjadi adalah kemampuan BRI untuk menjaga kualitas kreditnya. “Salah satu komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya pada segmen UMKM, melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” tambah Catur. 

Meskipun melakukan penyaluran kredit dalam jumlah besar, tingkat Non-Performing Loans (NPL) tetap rendah di 3,11%. 

Hal ini menunjukkan bahwa BRI telah berhasil menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang prudent dalam menjaga kualitas portofolio kreditnya.Selain itu, Loan at Risk (LAR) juga mengalami penurunan dari 16,39% menjadi 12,7%. 

Penurunan LAR tersebut menunjukan  BRI telah berhasil mengelola risiko dengan efektif serta memastikan portofolio kredit tetap sehat dan berkelanjutan.

Kombinasi antara peningkatan signifikan dalam penyaluran kredit dan pemeliharaan kualitas kredit yang baik menegaskan posisi BRI sebagai salah satu pilar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.