Kredivo Bakal Integrasikan Fitur Paylater ke Social Commerce
- Hal tersebut diungkapkan oleh SPV Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari dalam konferensi pers peluncuran laporan riset e-commerce Kredivo dan Katadata Insight Center di Jakarta, Rabu, 13 Juni 2023.
Fintech
JAKARTA - PT Kredivo Finance Indonesia akan mengintegrasikan fitur paylater ke social commerce seiring dengan tren belanja masyarakat yang mulai memiliki kecenderungan untuk membeli produk di kanal media sosial.
Hal tersebut diungkapkan oleh SPV Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari dalam konferensi pers peluncuran laporan riset e-commerce Kredivo dan Katadata Insight Center di Jakarta, Rabu, 13 Juni 2023.
Disampaikan oleh Indina, pihaknya senantiasa membaca tren berbelanja konsumen demi memenuhi kebutuhan masyarakat yang bergerak dinamis.
- Saham Manchester United Melejit Usai Dikaitkan dengan Sheikh Jassim
- Anthoni Salim Dipastikan Masuk Darma Henwa (DEWA)
- Merdeka Copper (MDKA) Siapkan Capex Rp11 Triliun untuk 4 Proyek
Indina menegaskan bahwa Kredivo akan senantiasa mendukung aktivitas belanja masyarakat baik itu melalui platform e-commerce maupun social commerce.
"Jadi, untuk saat ini kami sedang proses integrasi (paylater ke social commerce). Itu sudah menjadi keharusan untuk saat ini," kata Indina.
Untuk diketahui, dewasa ini masyarakat mulai melirik platform social commerce untuk berbelanja yang menawarkan fitur-fitur yang tidak tersedia di e-commerce.
Di social commerce, konsumen atau calon konsumen dapat merasakan pengalaman belanja yang lebih interaktif karena kapasitas yang dimiliki oleh media sosial.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, walaupun tren social commerce terus mengalami peningkatan, namun sejauh ini belum tampak adanya ancaman bagi industri e-commerce.
Pasalnya, industri e-commerce sejauh ini lebih kuat dari sisi regulasi, pajak, dan beberapa faktor lainnya yang membuat platform e-commerce masih memiliki posisi yang kuat di tengah maraknya penggunaan social commerce. Faktor-faktor itu pun bisa terus diperkuat oleh industri e-commerce untuk memitigasi ancaman dari social commerce.
"Mereka (social commerce dan e-commerce) memiliki playing field yang berbeda," kata Bhima.
Kredivo telah merilis hasil riset tahunan yang menunjukkan adanya lonjakan signifikan dalam penggunaan layanan paylater di industri e-commerce. Menurut riset yang dilakukan bersama Katadata Insight Center, penggunaan paylater mengalami lonjakan hingga sebesar 45,9% pada 2023.
- Hidup Lebih Tenang! Simak 9 Latihan Stoikisme untuk Menjadi Seorang Stoa
- Tampak Manis Namun Berbahaya, Apa Itu Love Bombing?
- Analisis Dampak TikTok Shop Terhadap Bisnis Tokopedia dan Bukalapak
Dalam riset tersebut, juga terlihat bahwa penggunaan paylater telah mengungguli metode transfer bank sebagai pilihan utama konsumen.
Sebanyak 16,2% konsumen memilih paylater sebagai metode pembayaran, sementara metode transfer bank hanya tercatat sebesar 10,2%.
Hasil riset Kredivo juga menemukan adanya pergeseran pola penggunaan paylater. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya tingkat literasi keuangan masyarakat.
Sekitar 87,1% responden menggunakan paylater untuk belanja barang, sedangkan 51,8% memilihnya untuk membayar tagihan bulanan. Selain itu, sebanyak 48,9% responden menggunakan paylater untuk pembelian pulsa dan paket internet.