Kripto Big Cap Masih di Zona Hijau, Sinyalir Aksi Whales yang Berusaha Menahan Harga?
- Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, sebagian besar kenaikan harga kripto terjadi karena banyaknya investor whales yang memutuskan untuk memborong aset kripto ketika harganya sedang turun (buy the dip).
Pasar Modal
JAKARTA - Mayoritas aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) masih bertahan di zona hijau, dan hal ini diduga karena adanya aksi dari whales (julukan untuk investor yang memegang aset digital dalam jumlah yang besar) yang berusaha untuk menahan harga di level support.
Menurut pantauan Coin Market Cap, Selasa, 21 Juni 2022 pukul 13.00 WIB, Bitcoin (BTC) dalam 24 jam terakhir mengalami kenaikan 4,34% ke posisi harga US$20.933 atau setara dengan Rp310,5 juta dalam asumsi kurs Rp14.836 perdolar Amerika Serikat (AS).
Kemudian, di peringkat kedua big cap, Ethereum (ETH) mencatat kenaikan 6,94% dengan harga US$1.154 (Rp17,12 juta).
Tether (USDT) di peringkat ketiga mengalami kenaikan 0,02% ke level US$0,9991 (Rp14.822) sementara USD Coin (USDC) naik 0,05% peringkat keempat dengan harga US$1 (Rp14.836).
Di peringkat kelima, Binance Coin (BNB) naik 7,2% ke posisi US$223,58 (Rp3,31 juta), dan Binance USD (BUSD) merangkak dengan persentase 0,28% ke level US$1 (Rp14.836).
Cardano (ADA) di peringkat ketujuh naik 6,85% ke level US$0,5024 (Rp7.453) sementara Ripple (XRP) di peringkat kedelapan mengalami peningkatan 3,41% ke harga US$0,3285 (Rp4.873).
Di peringkat kesembilan, Solana (SOL) naik 15,81% ke harga US$37,38 (Rp554.569) dan menjadi aset dengan kenaikan paling tinggi di jajaran 10 besar big cap. Sementara itu, Dogecoin (DOGE) di peringkat kesepuluh mencatat kenaikan 6,11% ke harga US$0,06193 (Rp918).
- Keren! Bandara Soekarno - Hatta Masuk Posisi Ke-9 World's Best Airport Staff
- Ini 3 Fakta Menarik Jalan Tol Becakayu yang Pernah Mangkrak 22 Tahun!
- Tata Kawasan Candi Borobudur, PUPR Bangun Infrastruktur Terpadu Senilai Rp2,27 Triliun
Trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan, sebagian besar kenaikan harga kripto terjadi karena banyaknya investor whales yang memutuskan untuk memborong aset kripto ketika harganya sedang turun (buy the dip).
"Beberapa analis menduga, aksi whales tersebut didorong oleh data historis yang menunjukkan bahwa investor jangka panjang akan mendapatkan cuan jika melakukan buy the dip. Aksi whales tersebut setidaknya bisa menopang laju harga aset kripto dalam jangka pendek," kata Afid melalui keterangan resmi, Selasa, 21 Juni 2022.
Afid menambahkan, sebagian besar investor kakap berpikir bahwa titik support BTC di level US$20.000 (Rp296,7 juta) harus dipertahankan setelah aset ini sudah mengalami oversold di akhir pekan sebelumnya.
Menurut Afid, sejatinya saat ini sentimen negatif di pasar kripto belum mereda karena adanya tekanan inflasi, ancaman resesi ekonomi, dan kenaikan suku bunga.
"Saya tidak melihat Bitcoin dengan cepat bisa kembali ke level tertinggi sepanjang masa. Kita mungkin harus bersiap untuk ketidakpastian jangka panjang selama musim dingin kripto (crypto winter)," tutur Afid.
- Viral Box Girder Cuma Setinggi Mobil di Bekasi, Ternyata Proyek Kereta Cepat
- Dari Cabai hingga Listrik, Berikut Sejumlah Bahan Pokok yang Alami Kenaikan Harga
- Keren, Telkomsat Dapat Ijin Gunakan Satelit Elon Musk
Top gainers
Di antara 100 kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. Celsius (CEL): +104,5% (US$1,32/Rp19.583)
2. Compound (COMP): +38,74% (US$42,55/Rp631.271)
3. Storj (STORJ): +33,72% (US$0,7595/Rp11.267)
4. 1inch Network (1INCH): +26,5% (US$0,716/Rp10.622)
5. Aave (AAVE): +26,17% (US$66,05/Rp979.917)
Top losers
Di antara 100 kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. Pax Gold (PAXG): -0,27% (US$1.842/Rp27.327)
2. Fei USD (FEI): -0,26% (US$0,9974/Rp14.797)
3. True USD (TUSD): -0,12% (US$1/Rp14.836)
4. Tether (USDT): 0,02% (US$0,9991/Rp14.822)
5. USD COIN (USDC): +0,05% (US$1/Rp14.836)