Kripto Bitcoin dkk Belum Tentu Menguat Walaupun Inflasi AS Melambat
- Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya belum tentu bisa menguat walaupun inflasi Amerika Serikat (AS) melambat untuk periode Agustus 2023.
Fintech
JAKARTA - Bitcoin dan aset-aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar lainnya belum tentu bisa menguat walaupun inflasi Amerika Serikat (AS) melambat untuk periode Agustus 2023.
Untuk diketahui, data inflasi AS akan dirilis pada hari Rabu, 13 September 2023 waktu setempat, yang mana indeks harga konsumen (IHK) pada Juli 2023 tercatat meningkat ke 3,2% secara tahunan dari 3% pada bulan sebelumnya.
Pada periode Agustus 2023, konsensus pasar memperkirakan inflasi di negeri Paman Sam akan melonjak ke 3,6% secara tahunan dan memperbesar kemungkinan bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga di posisi yang tinggi.
- Rilis Pekan Ini, Apa Saja yang Baru dari Seri iPhone 15?
- iPhone 15 Rilis 13 September, iBox Obral iPhone 11 Hingga 14
- 5 Fakta di Balik Terbakarnya Bukit Teletubbies Gunung Bromo
Sehari setelahnya, yakni Kamis, 14 September 2023, AS juga akan merilis indeks harga produsen (IHP) yang diperkirakan akan mencapai 1,2%, lebih tinggi dari 0,8% yang tercatat pada bulan Juli.
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha mengemukakan bahwa penantian pasar terhadap rilis inflasi AS pada pekan ini menyebabkan adanya kecenderungan wait and see sehingga Bitcoin dkk cenderung bergerak mendatar.
Dikatakan oleh Panji, data inflasi yang dirilis pekan ini akan berdampak ke pasar kripto. Apabila hasilnya di atas ekspektasi, maka akan berdampak negatif.
Kalau hasilnya di bawah ekspektasi, Bitcoin dkk belum tentu akan melaju di reli positif, namun setidaknya harganya akan terjaga untuk tidak turun lebih rendah dari kisaran harga saat ini.
"Apabila (inflasi) sesuai atau lebih rendah dari perkiraan pasar, maka setidaknya mampu menjaga Bitcoin untuk tidak turun lebih rendah dari harga saat ini," kata Panji kepada TrenAsia, Selasa, 12 September 2023.
Bitcoin dkk belum diproyeksikan menguat apabila inflasi melambat karena adanya faktor-faktor lain yang masih menjadi variabel negatif untuk pasar kripto.
- Menuju IndonesianGP di Sirkuit Mandalika, Masyarakat Lombok Dapat Harga Spesial
- Profil Eks Kapolda Metro Jaya Nana Sudjana Pj Gubernur Jateng Pengganti Ganjar Pranowo
- Semester I-2023, Inilah Bank BUMN dengan Pertumbuhan Laba Paling Tinggi
Panji mengatakan, adapun faktor-faktor tersebut di antaranya data yang menunjukkan pasar aset kripto September yang cenderung negatif.
Kemudian, investor pun khawatir terhadap inflasi dan suku bunga AS yang menyebabkan mereka mengambil sikap risk-off sementara terhadap aset berisiko seperti kripto.
"Namun, momentum seperti ini bisa menjadi saat yang tepat bagi investor jangka panjang untuk membangun portofolio di aset kripto," papar Panji.