Krisis Mengintai, Negara Ini Diprediksi Lolos Resesi
- Melihat tren pertumbuhan tersebut, negara-negara ini bahkan diprediksi dapat lolos dari resesi, khususnya negara-negara ASEAN.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Krisis Energi mengintai dunia. Hal ini berpengaruh pula pada arus ekonomi dan moneter di sejumlah negara.
Sejumlah negara besar mulai merasakan krisis dan Resesi. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang semakin lambat, hilangnya lapangan pekerjaan, meningkatnya jumlah pengangguran hingga kenaikan harga.
Sejumlah lembaga dunia seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meramalkan dunia bakal gelap tahun depan. Meski demikian, di belahan bumi lain, sejumlah negara berhasil tumbuh.
Melihat tren pertumbuhan tersebut, negara-negara ini bahkan diprediksi dapat lolos dari resesi, khususnya negara-negara ASEAN. Berikut adalah daftar negara yang diprediksi bakal lolos dari Resesi seperti dikutip TrenAsia.com dari Asian Development Bank (ADB) Senin, 17 Oktober 2022.
1. Vietnam
Vietnam menjadi salah satu negara ASEAN yang diprediksiberhasil lolos dari resesi tahun depan. ADB memperkirakan pada tahun depan, ekonomi Vietnam akan tumbuh 6,7%.
Mengutip laporan ADB yang rilis September lalu, kinerja ekonomi Vietnam termasuk baik di tengah krisis global yang tengah terjadi. Namun, begitu, melemahnya permintaan global telah memperlambat manufaktur Vietnam.
Meski demikian, prospek sektor ini tetap bullish mengingat investasi asing langsung yang kuat di sektor ini. Pun halnya dengan pertanian yang diprediksi ikut terganggu.
- Siap Sambut Delegasi PEMSEA 2022, Desa Nelayan Ketapang Fokus Berbenah
- Siap Usung Nama Bangsa di Jepang, Trakindo Gelar Persiapan Intensif untuk Juara Nasional Caterpillar Global Operator Challenge 2022
- Rights Issue, Pan Brothers (PBRX) Incar Dana Segar Rp769,5 Miliar
- Implementasi ESG di Indonesia (Serial 5): Masih Minim, Ini Keuntungan Kesetaraan Gender Dalam Direksi
2. Filipina
Pertumbuhan ekonomi Filipina tahun depan diproyeksi akan mencapai pertumbuhan sebesar 6.3%. Menurut laporan ADB, pemulihan ekonomi diperkirakan akan mendapatkan daya tarik tahun ini dan tahun depan. Hal ini juga didukung oleh penguatan investasi dan konsumsi domestik.
Pemulihan ekonomi di Filipina ini dipengaruhi oleh faktor-faktor. Contohnya, tren menurunnya kasus COVID-19 dan pelonggaran mobilitas masyarakat.
3. Indonesia
Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5% pada tahun 2023. Perkiraan ini terpangkas dari proyeksi sebelumnya yakni sebesar 5,2%.
Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi disebabkan lantaran kondisi eksternal yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini, menurut ADB, bisa mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia.
Kendati demikian, ADB menilai pemulihan ekonomi Indonesia masih sesuai dengan jalurnya.
4. Malaysia
Sama halnya dengan rekan negara lainnya di Asean. Malaysia mengalami penurunan proyeksi dari 5,4% menjadi 4,7% pada tahun depan.
Namun, jika dilihat secara wilayah, pertumbuhan ini lebih baik dari Singapura dan Brunei Darussalam yang masing-masing diramal tumbuh 3% dan 3,6% pada 2023.
5. Kamboja
Pertumbuhan ekonominya Kamboja tahun ini berada di angka 5,3%. Tapi, proyeksi pertumbuhan ekonomi Kamboja tahun depan berada pada angka 6,2%. Prediksi ini turun 0,3 persen dari awalnya sebesar 6,5% karena pertumbuhan global yang lebih lemah.
Meski terpangkas, pertumbuhan ekonomi Kamboja tetap tinggi pada tahun depan. Ekonomi negara tersebut akan ditopang oleh kinerja manufaktur yang kuat, dari produksi garmen hingga alas kaki meskipun terjadi perlambatan ekonomi di Amerika Serikat.
Output industri diproyeksikan tumbuh 9,1% tahun ini, sebelum berkurang menjadi 8,6% pada tahun 2023 karena permintaan eksternal yang lebih lemah.