Krisis Telur Akut, Malaysia Terpaksa Impor dari India
- Malaysia saat ini tengah mengalami kekurangan telur akut.
Dunia
SELANGOR - India dilaporkan akan mengekspor 50 juta telur bulan ini. Sebagian dari telur tersebut akan dikirim ke Malaysia lantaran krisis pakan yang terjadi di negara tersebut.
Mengutip SCMP, Minggu, 22 Januari 2023, Malaysia saat ini tengah mengalami kekurangan telur akut karena melonjaknya harga pakan yang disebabkan oleh perang Ukraina. Hal ini kemudian memaksa banyak petani skala kecil untuk memangkas produksi.
Sebelumnya, India diketahui merupakan eksportir utama telur bagi negara-negara Timur Tengah, termasuk Oman dan Qatar. Namun, selama beberapa bulan terakhir, pembenihan India telah menerima pesanan besar dari tempat yang mengejutkan karena produksi turun di beberapa pemasok utama dunia.
- Dikirim ke Ukraina, Tank Challenger 2 Inggris Mimiliki Reputasi Hampir Tidak Masuk Akal
- Yuk Lakukan, Ini 5 Kebiasaan di Pagi Hari Agar Lebih Produktif
- Iran Segera Terima Su-35, Bagaimana Jika Head to Head dengan F-35 Israel?
Pesanan tak terduga terbesar datang dari Malaysia, yang biasa mengekspor telur ke Singapura dan negara Asia lainnya.
Untuk mengamankan pasokan telur karena harga naik ke rekor tertinggi, Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan Malaysia Mohamad Sabu awal bulan ini mengunjungi Namakkal, di negara bagian Tamil Nadu di India selatan, yang menjadi basis pembenihan.
“Untuk pertama kalinya, Malaysia membeli telur dalam jumlah besar dari India, dan tampaknya ekspor telur India ke Malaysia akan tetap kuat selama paruh pertama tahun 2023,” ujar Joint managing director di Ponni Farms, Sasthi Kumar.
Kumar menambahkan, India telah mengirimkan 5 juta telur ke Malaysia pada Desember 2022. Pada Januari 2023, telur yang dikirim akan berjumlah 10 juta pada dan 15 juta pada Februari.
Impor dari India telah membantu Malaysia menurunkan harga dari rekor tertinggi yang terlihat pada akhir Desember. Setelah mengalami kekurangan 157 juta telur pada November, kesenjangan pasar turun menjadi hanya satu juta pada Desember.
Presiden Asosiasi Peternak Malaysia Tan Chee Hee mengatakan produksi telur Malaysia diperkirakan akan pulih dalam beberapa bulan karena pemerintah telah meningkatkan subsidi.
Sementara itu, harga di India telah melonjak hingga mencapai rekor 565 rupee atau kisaran Rp105.000 (asumsi kurs Rp189 per India Rupee) per 100 butir telur. Harga ini naik hampir seperempat dari harga tahun lalu dan menambah kekhawatiran domestik atas inflasi harga pangan.