KTT ASEAN dan MICE Kerek Pertumbuhan Industri Perhotelan
- Kinerja hotel selama kuartal III-2023 dinilai menunjukkan peningkatan yang signifikan hal ini merupakan dampak dari pelaksanaan KTT ASEAN di Jakarta beberapa waktu lalu terutama terhadap hotel bintang 5.
Properti
JAKARTA - Kinerja industri perhotelan, terutama hotrl bintang 5 selama kuartal III-2023 dinilai menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini merupakan dampak dari pelaksanaan KTT ASEAN di Jakarta beberapa waktu lalu.
Senior Associate Director Research Colliers International Ferry Salanto mengungkapkan, selain KTT ASEAN kinerja industri Hotel juga didorong oleh industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).
"KTT ASEAN dampak memberikan dampak positif meskipun ini sesional tapi dampaknya cukup baik," ujarnya dalam media briefing Colliers pada Rabu, 4 Oktober 2023.
- Perbankan Mulai Adu Bisnis Paylater, Bagaimana Prospeknya?
- Lembaga Keuangan Harus Percepat Akses Agar Tercapai Inovasi dan Inklusivitas
- Ikuti BCA, Bank Permata Pertimbangkan Hapus Akun Saldo Rp0
Industri MICE dinilai membawa dampak positif terlebih menjelang tahun politik 2024. Ferry memperkirakan puncaknya akan terjadi di Oktober November 2023 ini,banyaknya offline event serta ramainya kegiatan bisnis baik dari pemerintah maupun koporasi (swasta) turut membantu mengangkat kinerja hotel.
Namun untuk bulan Desember atau liburan Natal dan Tahun Baru akan terjadi penurunan kembali hal ini perlu diwaspadai oleh pemilik industri tersebut. Selain itu persiapan pemilihan presiden juga akan membuat pelaku bisnis cenderung “wait and see”.
Tahun 2024 Ada Perlambatan
Ferry menjelaskan, meskipun bulan Oktober disebut menjadi puncak industri Hotel namun menjelang 2024 akan terjadi perlambatan. Perlambatan ini tidak hanya disebabkan oleh aktivitas bisnis yang meredup, tetapi juga karena bersamaan dengan puasa Ramadan (awal Maret).
Namun, ada kemungkinan besar bahwa aktivitas bisnis akan mendapatkan momentum kembali pada kuarta II-2024. Berdasarkan paparan Colliers, dari tahun 2020 hingga kuartal III-2023, pasak kamar hotel baru di Jakarta kebanyakan dari hotel bintang 4 dan 5. Hal ini karena fakta bahwa pasar hotel utama di Jakarta berkaitan dengan tamu dari luar dan bisnis MICE.
Tren ini secara tidak langsung menunjukkan keberlanjutan dan ekspansi aktivitas yang melayani kedua segmen pasar ini di Jakarta. Hotel bintang 4 dan 5 memiliki daya tarik besar bagi bisnis MICE karena fasilitas yang luas, termasuk kapasitas kamar dan beragam tipe ruang pertemuan.
Dengan adanya fitur ini membuat hotel kategori tersebut menarik bagi pasar pemerintah dan korporasi yang sering mengadakan kegiatan dengan jumlah peserta yang besar.