Tanpak kendaraan terjebak kemacetan di ruas jalan Sudirman, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk Usai Lebaran, Cilandak Terparah

  • Menurut catatan IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di poin 118 pada Rabu 3 Mei 2023. Angka tersebut masuk dalam kategori “tidak sehat bagi kelompok sensitif”.

Nasional

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Kualitas udara DKI Jakarta kembali memburuk usai Lebaran 2023. Menurut catatan IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota berada di poin 118 pada Rabu 3 Mei 2023. Angka tersebut masuk dalam kategori “tidak sehat bagi kelompok sensitif” akibat polusi. Kawasan tertentu seperti Cilandak bahkan menembus poin 151 atau kondisi “tidak sehat”. 

Dilansir dari laman IQAir, Kamis 4 Mei 2023, polutan utama di DKI Jakarta adalah PM2.5. Konsentrasi polutan tersebut mencapai 7,2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditentukan oleh WHO. “Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 7.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” demikian pernyataan IQAir. 

Cilandak menjadi salah satu wilayah di Jakarta dengan polusi terparah dengan poin 151 atau masuk kondisi “tidak sehat”. Kemudian, pada kategori '”tidak sehat bagi kelompok sensitive”, terdapat beberapa kawasan yang menduduki peringkat teratas seperti Angkasa-Kemayoran (poin 120), Jakarta GBK (poin 118), Gading Harmony (poin 116), Kemang V (poin 114), serta Transjakarta HQ Cawang (poin 114).

Kualitas udara di Jakarta rata-rata kembali tidak sehat setelah libur Lebaran usai. Pada Senin 2 Mei 2023, udara Jakarta secara umum sempat memasuki kategori “tidak sehat” dengan poin puncak 154. Adapun IQAir memperkirakan udara di DKI Jakarta akan kembali membaik pada Sabtu-Minggu 6-7 Mei 2023 dengan kualitas udara “sedang”.

Per Rabu 3 Mei 2023, polusi udara Jakarta berada di peringkat kedelapan dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Peringkat pertama diduduki Cileungsi (Jawa Barat) diikuti Pasarkemis (Tangerang) dengan indeks “tidak sehat”. Warga disarankan memakai masker dan mengurangi aktivitas luar ruangan yang tidak perlu untuk mengurangi efek polusi udara.