<p>Aktivitas pabrik rokok HM Sampoerna. / Istimewa</p>
Korporasi

Tiga Bulan, HM Sampoerna Jualan Rokok Rp23,55 Triliun

  • Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penurunan penjualan dan laba sepanjang kuartal I-2021.

Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) melaporkan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp2,5 triliun pada kuartal I-2021. Laba ini turun 24,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,3 triliun.

Sementara itu, penjualan bersih dari perusahaan milik Philip Morris International ini juga turun tipis 0,5% dari Rp23,68 triliun menjadi Rp23,55 triliun pada kuartal I-2021.

Adapun penjualan ekspor menyumbang Rp35,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2020 sebesar Rp97,9 miliar.

Sementara untuk penjualan lokal, sigaret kretek mesin (SKM) masih mendominasi dengan penjualan mencapai Rp15,6 triliun. Kemudian diikuti oleh sigaret kretek tangan (SKT) Rp5,3 triliun, sigaret putih mesin (SPM) Rp2,3 triliun, dan sigaret putih tangan (SPT) sebesar Rp36,6 miliar.

Pada periode ini, HMSP juga tak berhasil menekan beban pokok penjualan. Jumlahnya membengkak dari semula rugi Rp17,8 triliun pada kuartal I-2020, menjadi rugi Rp18,5 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.

Di sisi lain, kas dan setara kas perusahaan mengalami peningkatan 8,5% menjadi Rp14 triliun. Pada kuartal I-2020, nilai kas dan setara kas yang dilaporkan sebesar Rp12,9 triliun.

Jumlah liabilitas perseroan juga turun 32,9% menjadi Rp13 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu senilai Rp19,4 triliun. Sebaliknya, jumlah ekuitas HMSP pada periode ini tercatat sebesar Rp32,8 triliun, naik 8,6% dari akhir 2020 yang sebesar Rp30,2 triliun.

Adapun total aset tercatat menipis 7,5% dari Rp49,67 triliun pada 2020, menjadi Rp45,9 triliun pada kuartal I-2021. (LRD)