<p>Kawasan kota mandiri Lippo Village. (Foto: Lippo Karawaci)</p>
Korporasi

Kuartal I-2021, Lippo Karawaci Milik Keluarga Konglomerat Riady Catatkan Laba Bersih Rp255,85 Miliar

  • Raksasa properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp255,82 miliar. Ini merupakan catatan positif setelah merugi Rp2,11 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Raksasa properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp255,85 miliar. Ini merupakan catatan positif setelah merugi Rp2,11 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Mengutip laporan keuangan yang tidak diaudit di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 15 Juni 2021, perusahaan milik konglomerat Mochtar Riady ini berhasil membukukan pendapatan Rp3,41 triliun pada kuartal I-2021. Pendapatan ini meningkat 9,9% dari kuartal I-2020 yang sebesar Rp3,1 triliun.

Mengutip catatan atas laporan keuangan, pendapatan lini bisnis utama LPKR yaitu pengembangan real estat berhasil tumbuh 23% menjadi Rp837,4 miliar. Catatan ini lebih baik dari periode yang sama sebelumnya Rp678,19 miliar.

Pendapatan juga didapat dari serah terima unit apartemen Embarcadero di Bintaro, Orange County di Cikarang, serta menara Hillcrest dan Fairview di Lippo Village. Ketiga penjualan ini menyumbang 49,7% dari total pendapatan pilar 1.

Sementara itu, pendapatan manajemen dan layanan real estat tumbuh tipis 7% menjadi Rp2,56 triliun. Pada periode yang sama sebelumnya, LPKR mencatatkan pendapatan di pos ini sebesar Rp2,39 triliun.

Pendapatan bisnis rumah sakit berhasil meningkat 2% menjadi Rp1,91 triliun pada kuartal I-2021. Lalu, pendapatan dari mal juga meroket 127,6% menjadi Rp345 miliar dari sebelumnya Rp152 miliar.

Meningkatnya pendapatan dari mal ini terutama diakibatkan dari penambahan saham LPKR di perusahaan dana investasi real estate (DIRE) afiliasi yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT).

LPKR kini menguasai 58,4% saham LMIRT dari sebelumnya 32,3%. Ini pula yang membuat pendapatan LMIRT terkonsolidasi dalam laporan keuangan LPKR.

Penjelasan atas peningkatan liabilitas dan aset di atas 20%

Penambahan saham di LMIRT tersebut juga berefek terhadap liabilitas dan aset perusahaan. Tercatat, liabilitas LPKR meroket 46% menjadi Rp41,25 triliun pada kuartal I-2021. Pada akhir 2020, liabilitas LPKR tercatat sebesar Rp28,29 triliun.

Corporate Secretary & Governance Transformation LPKR Murni Nurdini menjelaskan peningkatan ini terutama karena konsolidasi LMIRT dengan beberapa rincian.

“Utang obligasi meningkat sebesar Rp6,79 triliun, utang bank jangka panjang meningkat sebesar Rp2,27 triliun, liabilitas keuangan jangka panjang lainnya meningkat sebesar Rp715 miliar, dan pendapatan ditangguhkan meningkat sebesar Rp672 miliar,” ujar Murni dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa, 15 Juni 2021.

Selain itu, ada juga penambahan liabilitas sewa sebesar Rp1,99 triliun sebagai akibat perubahan masa sewa dengan First Reit. Total peningkatan liabilitas ini pun tercatat sebesar Rp12,96 triliun.

Sementara itu, aset LPKR juga meningkat 24% menjadi Rp64,4 triliun pada kuartal I-2020. Jumlah ini meningkat dari aset akhir 2020 yang sebesar Rp51,86 triliun.

Murni menjelaskan peningkatan ini juga akibat dari konsolidasi LMIRT. Konsolidasi ini pun membuat aktiva tetap meningkat sebesar Rp6,06 triliun dan properti investasi meningkat sebesar Rp4,97 triliun.

Selain dari konsolidasi, ada juga penambahan aset hak guna sebesar Rp2,28 miliar. Ada pun, total peningkatan aset ini sebesar Rp12,53 triliun. (RCS)