Korporasi

Kuartal I-2021 Positif, Tower Bersama (TBIG) Raup Pendapatan Rp1,42 T

  • Emiten penyedia menara telekomunikasi milik Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I-2021. Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil menorehkan pertumbuhan pendapatan sekaligus laba bersih.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten penyedia menara telekomunikasi milik Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatat kinerja positif sepanjang kuartal I-2021. Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil menorehkan pertumbuhan pendapatan sekaligus laba bersih.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020 yang dirilis perseroan melalui laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 7 Juni 2021, pendapatan TBIG naik 12,70% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,42 triliun dari Rp1,26 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel masih menjadi pelanggan terbesar TBIG pada periode ini dengan total nilai sewa mencapai Rp537,53 miliar atau naik dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp512,10 miliar.

Selain Telkomsel, kontribusi pendapatan sewa menara perseroan berasal dari PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Hutchison 3 Indonesia, dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Nilai sewa dari keempat perusahaan ini juga mengalami peningkatan selama kuartal I-2021.

Di sisi lain, beban pokok pendapatan membengkak hingga 58,33% secara tahunan dari Rp212,23 miliar menjadi Rp336,03 miliar. Padahal, beban usaha perseroan susut menjadi Rp104,86 miliar pada triwulan pertama 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020, Rp106,41 miliar.

Dengan catatan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada Q1-2021 hingga Rp265,90 miliar. Angka ini lebih tinggi 16,35% dibandingkan dengan realisasi perseroan pada periode yang sama tahun 2020, sebesar Rp228,54 miliar.

Jumlah liabilitas jangka pendek TBIG menyusut 44,71% yoy dari Rp13,78 triliun menjadi hanya Rp7,62 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang melejit 84,46% menjadi Rp24,79 triliun pada kuartal pertama tahun ini, dari Rp13,44 triliun di kuartal I-2020.

Akibatnya, keseluruhan kewajiban perseroan menebal 19,07% yoy menjadi Rp32,41 triliun dari Rp27,22 triliun pada kuartal pertama tahun lalu. Sementara itu, jumlah ekuitas terkerek 6,28% menjadi Rp9,89 triiun dibandingkan dengan periode kuartal I-2020, sebesar RP9,30 triliun.

Yang cukup mengejutkan, kas dan setara kas TBIG meroket hingga 439,36% yoy dari hanya Rp947,34 miliar, berubah menjadi Rp5,11 triliun pada akhir Maret 2021. Adapun total aset tumbuh 13,65% yoy menjadi Rp42,30 triliun dari Rp36,52 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Di lantai bursa, saham TBIG menguat 1,72% menuju level harga Rp2.950 per lembar pada akhir sesi perdagangan Senin, 7 Juni 2021. Laba bersih per saham dasar TBIG pada Q1-2021 juga meningkat secara tahunan menjadi Rp12,75 per lembar dari Rp10,96 per saham. (SKO)