Rumah Sakit Mayapada. Foto: alodokter.com
Korporasi

Kuartal I-2021, Rumah Sakit Mayapada Raup Laba Bersih Rp68,14 Miliar

  • Pengelola rumah sakit grup Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), berhasil mencatatkan laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp68,14 miliar pada kuartal I-2021.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – Pengelola rumah sakit grup Mayapada, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ), berhasil mencatatkan laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp68,14 miliar pada kuartal I-2021.  Catatan ini lebih baik dari kuartal I-2020 yang rugi Rp9,42 miliar.

Mengutip laporan keuangan interim di Bursa Efek Indonesia, SRAJ berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp500,45 miliar pada kuartal I-2021. Jumlah ini meroket 77,39% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp282,12 miliar.

Pendapatan SRAJ terutama didapat dari rawat inap yang sebesar Rp156,44 miliar. Selanjutnya, obat-obatan berkontribusi sebesar Rp138,14 miliar terhadap total pendapatan. Lalu, poliklinik meraup pendapatan Rp98,54 miliar dan laboratorium Rp71,75 miliar.

Pendapatan dari radiologi tercatat sebesar Rp38 miliar, hemodialisa Rp5,38 miliar, dan pemeriksaan medis Rp776,47 juta. Selama kuartal I-2021, SRAJ menghabiskan Rp8,58 miliar untuk memberi diskon kepada pasien.

SRAJ berhasil mencatatkan laba bruto sebesar Rp183,7 miliar pada kuartal I-2021. Ini berarti laba bruto melonjak 111,85% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp86,71 miliar.

Terdapat penurunan kas dan setara kas sebesar Rp71,02 miliar sepanjang kuartal I-2021. Ini membuat kas dan setara kas akhir periode menjadi Rp582,19 miliar. Pada awal tahun, kas dan setara tercatat Rp653,17 miliar.

Aset SRAJ tercatat sebesar Rp4,35 triliun pada kuartal I-2021, naik tipis dari posisi akhir 2020 yang sebesar Rp4,34 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar sebesar Rp938,22 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp3,42 triliun.

Liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp2,52 triliun, turun dari posisi akhir 2020 sebesar Rp2,59 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat Rp1,64 triliun dan liabilitas jangka panjang tercatat Rp887,69 miliar.