Kuartal I-2022, Laba Bank BTPN Tergerus 22,58 Persen Jadi Rp751,77 Miliar
- PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp751,77 miliar sepanjang kuartal I-2022, turun 22,58% year on year (yoy) dari Rp971,08 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu
Korporasi
JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp751,77 miliar sepanjang kuartal I-2022, turun 22,58% year on year (yoy) dari Rp971,08 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.
Melansir laporan keuangan perseroan, Senin 9 Mei 2022, pendapatan bunga dan syariah bersih BTPN naik tipis menjadi Rp2,84 triliun dari sebelumnya Rp2,78 triliun pada kuartal I-2021.
- Usai Libur Lebaran, Emas Antam Naik Tipis Jadi Rp977.000 per Gram
- Kurs Dolar Hari Ini: Masih Dibayangi Naiknya Suku Bunga AS, Rupiah Dibuka Melemah
- IHSG Berpotensi Lesu, Saham Batu Bara dan Minyak Rekomendasi Strong Buy!
- IHSG Diprediksi Berada Dalam Konsolidasi Wajar Usai Lebaran, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Dari aspek intermediasi perbankan, BTPN mencetak pertumbuhan kredit sebesar 7,3% yoy menjadi Rp142,37 triliun. Kredit BTPN mencatatkan rasio gross non performing loan (NPL) alias kredit macet per akhir Maret 2022 sebesar 1,40%.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan NPL pada periode tahun sebelumnya sebesar 1,42%.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan penambahan biaya kredit dari Rp164 miliar menjadi Rp435 miliar. Manajemen menjelaskan, sebagian besar penambahan biaya kredit berasal dari segmen korporasi.
Bank BTPN berhasil juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp106,73 triliun, tumbuh 8% yoy. Peningkatan DPK terutama berasal dari Current Account Saving Account (CASA) yang tumbuh 21% yoy menjadi Rp 37,02 triliun.
Rasio CASA meningkat menjadi 34,7% pada 31 Maret 2022, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 30,9%. Selanjutnya, BTPN mencatat, deposito tumbuh 2% yoy menjadi Rp69,71 triliun.
Terbaru, jumlah aset perseroan menjadi Rp192,37 triliun, tumbuh tipis 0,23% yoy dari kuartal I-2021 sebesar Rp191,91 triliun.