Ilustrasi perdagangan aset kripto
Fintech

Kuartal II-2023 Menjadi Momen Penting bagi Pasar Kripto, Ini Alasannya

  • Peningkatan drastis pada Bitcoin dan altcoin yang terjadi pada kuartal I tahun ini mengindikasikan pertanda positif bagi kinerja di kuartal berikutnya.
Fintech
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Trader Eksternal Tokocrypto Fyqieh Fachrur mencermati bahwa kuartal II-2023 akan menjadi momen penting bagi pasar aset kripto.

Pada awal tahun 2023, pasar kripto mengalami reli dan mengakhiri kuartal I dengan kapitalisasi pasar yang nilainya mencapai US$1,2 triliun atau setara dengan Rp17,7 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp14.800 per-dolar Amerika Serikat (AS).

Jika dihitung dari akhir tahun 2022 yang ditandai dengan kapitalisasi pasar kripto di angka US$829 miliar (Rp12,27 kuadriliun), telah terjadi pertumbuhan nilai sebesar 48,9% secara year-to-date (ytd).

Bitcoin bahkan tercatat sebagai aset dengan kinerja terbaik pada kuartal I-2023 dengan imbal hasil keuntungan hingga 70% melebihi kinerja saham dan emas.

Fyqieh mengatakan, pemulihan pasar kripto yang kuat pada kuartal pertama tahun ini menandai perkembangan yang signifikan dari keadaan bear market pada tahun 2022.

Volume perdagangan pun mengalami peningkatan pada Januari 2023 seiring dengan tren bullish yang terjadi, dan bahkan melonjak sesaat pada awal Maret ketika investor merespon krisis perbankan yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

"Stabilitas harga Bitcoin di kuartal I-2023 menciptakan narasi yang menjadi kesempatan emas bagi para investor yang bisa mengenali dan mencari proyek kripto yang potensinya besar. Bitcoin berhasil mempertahankan momentum positifnya, menunjukkan ketahanan yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Fyqieh dikutip dari keterangan resmi yang diterima TrenAsia, Jumat, 28 April 2023.

Fyqieh pun mengatakan bahwa peningkatan drastis pada Bitcoin dan altcoin yang terjadi pada kuartal I tahun ini mengindikasikan pertanda positif bagi kinerja di kuartal berikutnya.

Kendati demikian, masih ada faktor eksternal yang perlu dicermati oleh para pelaku pasar, di antaranya kebijakan moneter dari The Federal Reserve (The Fed) dan indeks harga konsumen AS pada Mei mendatang yang dapat memberikan dampak signifikan pada aset kripto.

"Kuartal II akan menjadi momen kunci untuk menentukan apakah pasar kripto dapat mempertahankan kenaikan harga yang dialami pada kuartal I. Pertanyaan utama untuk kuartal II adalah kebijakan moneter The Fed," papar Fyqieh.

Pada pantauan Jumat, 28 April 2023 pukul 12.00 WIB, data CME FedWatchTool menunjukkan 88,6% pelaku pasar memprediksi kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin. 11,4% sisanya bahkan memprediksi The Fed tidak akan mengerek suku bunganya.

Fyqieh mengatakan, data tersebut mengindikasikan bahwa The Fed diprediksi akan mulai melunak dalam menetapkan kebijakan moneternya.

"Diperkirakan Bitcoin dapat mencapai US$35.000 (Rp518 juta) di tengah reli terbaru dalam beberapa minggu ke depan. The Fed akan mengumumkan keputusan kenaikan suku bunga pada 3 Mei, dengan kemungkinan besar kenaikan suku bunga 25 basis poin sesuai data saat ini," kata Fyqieh.

Menurut data Coin Market Cap, Jumat, 28 April 2023 pukul 12.00 WIB, Bitcoin tengah bergerak menguat 1,42% dalam 24 jam terakhir dan menempati posisi harga US$29.492 (Rp436,48).