<p>Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di Gedung Nusantara 1, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020. Sejak memasuki masa reses 6 Oktober 2020, DPR melakukan penyemprotan secara rutin di setiap ruangan dan lingkungan komplek parlemen. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona setelah 18 anggota DPR dinyatakan positif Covid-19. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Kuartal III-2020 Jadi Momentum Seret Capital Inflow ke RI

  • JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kuartal III-2020 merupakan momentum untuk terjadinya normalisasi capital inflow ke emerging market. Sebagai negara berkembang (emerging country), Indonesia punya kesempatan meraih reputasi baik jika bisa mempertahankan sinyal-sinyal pemulihan ekonomi pada kuartal-kuartal selanjutnya. Dengan stabilitas sistem keuangan yang cukup terjaga, kuartal III-2020 memang menunjukkan sejumlah aspek pemulihan dibandingkan […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kuartal III-2020 merupakan momentum untuk terjadinya normalisasi capital inflow ke emerging market.

Sebagai negara berkembang (emerging country), Indonesia punya kesempatan meraih reputasi baik jika bisa mempertahankan sinyal-sinyal pemulihan ekonomi pada kuartal-kuartal selanjutnya.

Dengan stabilitas sistem keuangan yang cukup terjaga, kuartal III-2020 memang menunjukkan sejumlah aspek pemulihan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang kontraksi hingga 5,32%.

“Indonesia diharapkan akan menjadi negara yang terdepan untuk bisa mendapatkan capital inflow,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2020 secara virtual pada Selasa, 27 Oktober 2020.

Dengan pemulihan ekonomi nasional, kepercayaan pasar secara otomatis akan berangsur kembali didapatkan. Untuk itu, pemerintah tetap melihat peluang untuk bertransformasi di berbagai bidang meski di tengah pandemi.

Seperti reformasi di sektor pendidikan, sektor kesehatan, sektor jaminan sosial, ekonomi. Reformasi tersebut akan menimbulkan kepercayaan yang menunjukkan bahwa Indonesia tetap fokus menjaga dan membangun pondasi ekonominya.

“Itu berarti pondasinya diperkuat meskipun dalam COVID-19. Kemudian momentumnya kita jaga, penyebaran pandemi kita tetap kendalikan dan kita tetap menjaga stabilitas sistem keuangan. Itu semua adalah elemen-elemen untuk terus menjaga bertahap momentum pemulihan,” tambah Menkeu.

Fungsi Countercyclical APBN

Ia menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah melaksanakan fungsi countercyclical yang efektif pada kuartal III- 2020 untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya defisit APBN hingga akhir kuartal III-2020 yang mencapai Rp682,1 triliun atau 4,16% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Selanjutnya, realisasi pendapatan negara tercatat sebesar Rp1.159 triliun (68,2% dari target dalam Perpres Nomor 72 Tahun 2020) atau tumbuh negatif 13,7% (yoy).

Realisasi itu seiring kontraksi pada penerimaan perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), sesuai dengan perlambatan aktivitas ekonomi dan peningkatan pemanfaatan stimulus perpajakan.

Sementara itu, realisasi belanja pemerintah mengalami akselerasi pada kuartal III-2020 dengan pertumbuhan 15,5% (yoy), mencapai Rp1.841,1 triliun (67,2% dari anggaran).

Belanja Pemerintah ini meningkat tajam pada program PEN serta percepatan penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

“Pemerintah terus melaksanakan APBN 2020 dan mulai melakukan persiapan pelaksanaan APBN 2021 untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.