Kuartal III-2022, BFI Finance Torehkan Laba Rp1,3 Triliun
- Perusahaan multifinance PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp1,3 triliun hingga September 2022
Korporasi
JAKARTA – Perusahaan multifinance PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp1,3 triliun hingga September 2022. Laba tersebut naik 64,5% secara tahunan (year on year/ yoy) dari semula Rp796 miliar.
Perbaikan torehan laba BFIN terdongkrak oleh kinerja penyaluran pembiayaan. Per September 2022, penyaluran pembiayaan baru (booking) mencapai Rp13,7 triliun atau tumbuh 48,3% yoy.
“Sektor riil yang kembali aktif bergerak, namun kami akan tetap menjalankan kelolaan manajemen risiko dengan kehati-hatian dan menjaga kualitas aset,” ujar Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono dalam Public Expose virtual, Kamis 27 Oktober 2022.
- Bos PLN Pamer Pangkas Utang hingga Rp62,5 Triliun Dalam 3 Tahun
- Penjualan Naik 27%, Multi Bintang (MLBI) Raup Laba Bersih Rp606,68 Miliar
- 22,4 Persen Serangan Siber Terjadi di Industri Keuangan, Ini Strategi Keamanan Modalku
- Berkah Investasi Aman, Penjualan Emas Antam Naik 31% Capai 25,93 Ton
Dari sisi pertumbuhan aset, BFI Finance melaporkan nilai aset tertinggi yang pernah diraih Perusahaan sebesar Rp20 triliun, tumbuh sebesar 36,6% yoy. Pencapaian ini bahkan melampaui nilai aset Perusahaan tertinggi di masa prapandemi, yaitu Rp19,1 triliun per 31 Desember 2018. Berkat pengelolaan bisnis yang efektif dan efisien, nilai pendapatan juga terkerek 29,6% year-on-year (yoy) menjadi Rp3,8 triliun.
Persentase NPF BFI Finance juga masih stabil di rasio bruto 1,09%. Persentase ini menempatkan BFI Finance kembali di angka rasio yang masih berada jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri (Data Otoritas Jasa Keuangan/OJK per 31 Agustus 2022 sebesar 2,60%).
NPF coverage terhitung mencapai 4,2 kali diimbangi dengan proses penagihan berbasis sistem yang efisien dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dari sisi penyisihan atau Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). Pencadangan Perusahaan ini masih lebih besar dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,2 kali (Data OJK per 31 Agustus 2022).
Dari total piutang yang dikelola sebesar Rp18,4 triliun, portofolio pembiayaan BFI Finance masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2% atau ekuivalen dengan Rp12,5 triliun. Disusul oleh pembiayaan alat berat dan mesin dengan porsi 12,7%, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3%, pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebanyak 2,8%, serta pembiayaan syariah dan lainnya 5,0%.
Seiring dengan geliat aktivitas dan ekonomi masyarakat, restrukturisasi konsumen juga turut melandai dengan nilai restrukturisasi tersisa sebesar 2,9% dari nilai total piutang pembiayaan. Sebanyak 77,1% dari sisa restrukturisasi tersebut turut dilaporkan telah kembali ke pembayaran normal.