Kuartal III-2023, Bank Indonesia Sebut Penyaluran Kredit di NTB Capai Rp61,26 Triliun
- Bank Indonesia menguraikan bahwa pertumbuhan pembiayaan pada kuartal III-2023 didukung oleh pulihnya sejumlah sektor usaha yang sebelumnya mengalami kontraksi.
Makroekonomi
JAKARTA – Bank Indonesia menyebut penyaluran kredit di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai Rp61,26 triliun pada kuartal III-2023. Nominal itu naik 8,3% secara tahunan dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Selain meningkat secara tahunan, Bank Indonesia juga menyebut penyaluran dari kuartal ke kuartal juga mengalami peningkatan. Tercermin pada kuartal I-2023 jumlah saluran kredit di NTB mencapai Rp53,55 triliun, sedangkan pada kuartal II-2023 kucuran kredit jauh lebih besar, yakni Rp56,05 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap, menguraikan bahwa pertumbuhan pembiayaan pada kuartal III-2023 didukung oleh pulihnya sejumlah sektor usaha yang sebelumnya mengalami kontraksi.
- Trudeau Disorot Soal Inkonsistensi Penerapan Pajak Karbon
- Airbus dan Mubadala Beri Kesempatan Magang Mahasiswa Uni Emirat Arab
- Thomas Lembong, Eks Think Tank Jokowi yang Kini Masuk Tim AMIN
“Penyaluran kredit tersebut terutama ditopang oleh penyaluran seluruh jenis kredit yang tumbuh terakselerasi, termasuk kredit investasi yang telah kembali tumbuh positif setelah sebelumnya sempat mengalami kontraksi pada II 2023,” ungkap Berry sapaan akrabnya dalam siaran pers, pada Kamis, 16 November 2023.
Apabila ditotal, kata Berry, penyaluran kredit di NTB sepanjang 2023 telah mencapai Rp170,08 triliun. Ia menyampaikan, untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) 1,25%, angka ini semakin lebih dibandingkan periode kuartal II-2023, yakni 1,32%.
Sementara itu, pertumbuhan penyaluran kredit di NTB secara sektoral terutama didorong oleh kredit pertambangan yang kembali mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,42% secara tahunan year-on-year (yoy). Selain itu, kredit pertanian dan kredit perdagangan juga mengalami peningkatan, masing-masing sebesar 18,96% (yoy) dan 9,94% (yoy).
Seiring dengan kenaikan jumlah kredit, performa penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) di NTB juga mencatat pertumbuhan sebesar 0,78% (yoy) dengan nilai DPK mencapai Rp41,41 triliun pada kuartal kuartal III-2023.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 3,4% (yoy) dengan nilai DPK Rp39,66 triliun. Sementara itu, nilai DPK pada kuartal I-2023 mencapai Rp41,65 triliun. Di sisi lain, total aset perbankan di NTB hingga kuartal III-2023 mencapai Rp73,71%, mencatat pertumbuhan sebesar 16,36% (yoy).
Alhasil, Nilai DPK di NTB juga mengalami peningkatan yang lumanya apabila dibandingkan dengan kuartal II-2022 yang tercatat sebesar Rp39,66 triliun dan kuartal I-2023 sebesar Rp41,65 triliun.