Jenis Fintech yang Berkembang Sekaligus Solusi Finansial Masyarakat Indonesia
Fintech

Kuartal IV-2023, Pendanaan untuk Fintech di Seluruh Dunia Menurun Dibanding Tahun Sebelumnya

  • Menurut laporan CB Insights, total nilai pendanaan fintech secara global mencapai US$8,5 miliar (Rp133,05 triliun dalam asumsi kurs Rp15.628 per-dolar Amerika Serikat/AS) dengan terjadi 740 kesepakatan selama periode Oktober hingga Desember 2023.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Pendanaan untuk perusahaan teknologi finansial (financial technology/fintech) di seluruh dunia mengalami peningkatan yang signifikan pada kuartal IV-2023. 

Menurut laporan CB Insights, total nilai pendanaan fintech secara global mencapai US$8,5 miliar (Rp133,05 triliun dalam asumsi kurs Rp15.628 per-dolar Amerika Serikat/AS) dengan terjadi 740 kesepakatan selama periode Oktober hingga Desember 2023.

Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 10,4% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai US$7,7 miliar (Rp120,26 triliun). 

Meskipun demikian, pendanaan fintech pada kuartal IV-2023 masih mencatat penurunan sebesar 21,3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai US$10,8 miliar (Rp168,48 triliun) dengan 1.189 kesepakatan.

Pendanaan fintech terbesar terjadi di Amerika Serikat, dengan nilai mencapai US$3,7 miliar (Rp58,01 triliun) dan melibatkan 281 kesepakatan pada kuartal IV-2023. 

AS disusul oleh wilayah Asia dan Eropa, yang masing-masing mencatat pendanaan sebesar US$2,1 miliar (Rp32,9 triliun) dan US$1,7 miliar (Rp26,18 triliun).

Secara keseluruhan, total pendanaan fintech secara global mencapai US$39,2 miliar (Rp613,04 triliun) dari 3.801 kesepakatan sepanjang tahun 2023. 

Meski jumlah ini menandai penurunan signifikan sebesar 50,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$78,6 miliar (Rp1,2 kuadriliun) dari 6.108 kesepakatan.

CB Insights juga mencatat bahwa total pendanaan modal ventura mencapai US$248,4 miliar (Rp3,8 kuadriliun) dari 29.303 kesepakatan sepanjang tahun 2023.

Namun, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 41,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai US$426,2 miliar (Rp6,6 kuadriliun) dari 42.069 kesepakatan.

Sementara itu, jumlah unicorn baru di dunia mengalami penurunan yang cukup mencolok, hanya sebanyak 71 unit pada tahun 2023. Angka ini mengalami penurunan sebesar 72,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan keberadaan 262 unicorn baru.