Kantor Produsen cat tembok PT Avia Avian Tbk. / Dok. Avian
Industri

Kuasai 20 Persen Pasar Domestik, Avia Avian Lebih Ekspansif Pasca IPO

  • Avia Avian akan menggunakan sekitar 54,5% dana hasil IPO untuk modal kerja seperti pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional, dan modal kerja lainnya

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Direktur Keuangan PT Avia Avian Tbk, Kurnia Hadi memaparkan rencana penggunaan dana  hasil penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) yang digelar akhir tahun ini.

“Dari sisi penggunaan, kami akan mengalokasikannya untuk pelunasan utang, penambahan belanja modal, dan modal kerja,” kata Hadi dalam paparan Public Expose, Jumat 12 November 2021.

Secara rinci, Avia Avian akan menggunakan sekitar 54,5% dana hasil IPO untuk modal kerja seperti pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional, dan modal kerja lainnya. 

Selanjutnya, 18,2% akan digunakan oleh entitas anak, PT Tirtakencana Tatawarna untuk modal kerja. Lalu sekitar 13,30% akan digunakan untuk pelunasan pokok utang bank Perseroan dan Tirtakencana Tatawarna. 

Sisanya 14% akan digunakan oleh Perseroan pada periode 2022 - 2024 untuk pembelanjaan modal (capital expenditure) fasilitas manufaktur ketiga Perseroan yang baru di Cirebon, fasilitas manufaktur Perseroan yang sudah ada, mesin-mesin dan pusat distribusi Perseroan dan Tirtakencana Tatawarna.

Setelah menjadi perusahaan publik, Avia Avian menargetkan market share yang lebih besar dari saat ini yakni 20%. Ke depan, Avia Avian fokus pada pengembangan pangsa pasar, baik secara organik dengan diversifikasi produk maupun anorganik melalui merger dan akuisisi.

Sebagai informasi, Avia Avian adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri dan perdagangan cat dan tinta cetak, pernis, lak, perekat/lem, mortar atau beton siap pakai, yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur. 

Pada lima bulan pertama tahun ini, perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp2,7 triliun, naik 32,3% year on year (yoy) dari Rp2,04 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp603,46 miliar, meroket 101% dari hanya Rp300,12 miliar per Mei 2020. 

Seperti diketahui, perseroan menawarkan 6,2 miliar saham atau setara 10% saham kepada publik. Perseroan mematok harga penawaran di kisaran Rp780 – Rp930 per saham, sehingga dana yang diincar sebanyak-banyaknya adalah Rp5,77 triliun. 

Adapun masa penawaran umum akan berlangsung pada 1 Desember 2021 – 3 Desember 2021, serta rencana pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia adalah pada 7 Desember 2021.