Kunjungan Staf Kedubes Inggris ke PWNU Jatim
Nasional

Kunjungi PWNU Jatim, Kedubes Inggris Tanyakan Sikap NU Soal Isu Israel-Palestina

  • Kacung Marijan, mewakili PWNU Jatim, menegaskan sikap Nahdlatul Ulama (NU) yang mendukung perjuangan Palestina dan menyarankan solusi dua negara sebagai pendekatan damai.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

SURABAYA - Perwakilan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia melakukan kunjungan ke Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Surabaya. 

Delegasi yang terdiri dari Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Kedubes Inggris, Matthew Perrement dan Manajer Regional Jawa Timur di Kedubes Inggris, Erlin Puspitasari ini disambut oleh jajaran pimpinan PWNU Jatim, termasuk Wakil Ketua Tanfidziah PWNU Jatim, Kacung Marijan. 

Pertemuan membahas berbagai topik penting, mulai dari isu global hingga rencana kerja sama bilateral antara Inggris dan Indonesia.

Pandangan NU dalam Konflik Israel-Palestina

Isu utama yang dibahas dalam kunjungan ini adalah konflik Israel-Palestina. Kacung Marijan, mewakili PWNU Jatim, menegaskan sikap Nahdlatul Ulama (NU) yang mendukung perjuangan Palestina dan menyarankan solusi dua negara sebagai pendekatan damai. 

Menurutnya NU selalu mengedepankan prinsip moderasi, keseimbangan, dan toleransi, termasuk dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Kami mendukung solusi dua negara sebagai jalan menuju perdamaian abadi bagi kedua belah pihak.

Sikap NU ini didasari oleh prinsip moderat dan inklusif yang menjadi ciri khas organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Bagi NU, solusi dua negara dianggap paling memungkinkan untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan ini secara damai dan berkeadilan bagi rakyat Palestina.

"Solusi yang mempercepat perdamaian itu akan menghentikan perang, mencegah korban lebih banyak, dan menghentikan kerugian ekonomi, karena perang itu sangat mempengaruhi ekonomi dunia, termasuk Indonesia, karena itu NU berharap Inggris bersikap tegas," terang Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, Kiai Matin Djawahir, di Surabaya, dilansir Rabu, 30 Oktober 2024.

Sikap Inggris Terhadap Konflik

Di sisi lain, Matthew Perrement menyampaikan pandangan Inggris terkait situasi terkini di wilayah tersebut. Menurutnya, Inggris berkomitmen untuk menghentikan konflik dan mendukung upaya perdamaian, termasuk membatasi pasokan senjata ke Israel untuk mengurangi eskalasi di wilayah tersebut. 

Matthew mengklaim Inggris terus berusaha membantu menciptakan kedamaian dengan menahan eskalasi senjata dan mendukung inisiatif damai.  Pernyataan ini menekankan peran Inggris sebagai negara yang mendukung perdamaian di kawasan Timur Tengah, sekaligus berusaha menjaga keseimbangan diplomatik dalam menyikapi isu yang sensitif tersebut.

"Di negara kami sendiri (Inggris) juga banyak orang yang berdemonstrasi mendukung Palestina dan setuju dengan solusi Indonesia untuk dua negara yakni Israel dan Palestina, karena itu kami sudah mulai mengurangi pasokan senjata ke Israel," terang Matthew.

Kerja Sama di Bidang Teknologi dan Pengembangan AI

Selain isu geopolitik, delegasi ini juga membahas kemungkinan kerja sama di bidang teknologi digital, khususnya pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang kian relevan di era digital ini. 

Inggris dan Indonesia melihat potensi besar AI dalam berbagai sektor, termasuk pengelolaan informasi. Perrement menyoroti bahwa kedua negara perlu memanfaatkan AI untuk menekan penyebaran misinformasi, terutama dalam konteks pemilu yang akan datang di Indonesia. 

“Teknologi AI dapat digunakan untuk menekan penyebaran berita palsu, terutama di masa-masa penting seperti pemilu. Ini adalah salah satu area yang ingin kami eksplorasi bersama dengan Indonesia untuk mendukung demokrasi yang lebih kuat dan transparan,” jelas Perrement. 

Kerja Sama Pendidikan dengan Pemprov Jatim dan Pesantren NU

Selain bidang teknologi, Inggris juga melihat potensi besar dalam kerja sama pendidikan dengan Jawa Timur. Inggris telah memulai beberapa inisiatif dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan merencanakan pengembangan program-program baru yang melibatkan lembaga pendidikan serta pesantren NU yang mandiri di wilayah tersebut. 

Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan pendidikan di kalangan generasi muda, khususnya di pesantren-pesantren yang memiliki peran penting dalam membangun karakter dan intelektual masyarakat. 

“Kami sangat bersemangat untuk mengembangkan program ini dengan berbagai institusi pendidikan, termasuk pesantren yang mandiri dan berperan besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia,” kata Erlin Puspitasari, staf Kedubes Inggris.