<p>Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Kurs Dolar Hari Ini: Dibayangi Kenaikan Yield Obligasi AS, Rupiah Diramal Bergerak Terbatas

  • Yield atau imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang kembali menggeliat menjadi sentimen negatif terhadap nilai tukar rupiah. Meski begitu, pemulihan ekonomi di dalam negeri dapat menjadi penahan kurs tukar rupiah pada hari ini.
Pasar Modal
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA - Yield atau imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang kembali menggeliat menjadi sentimen negatif terhadap nilai tukar rupiah. Meski begitu, pemulihan ekonomi di dalam negeri dapat menjadi penahan kurs tukar rupiah pada hari ini.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.020-Rp14.100 per dolar AS. Menguatnya yield obligasi AS, kata Ariston, dipicu oleh membaiknya penjualan ritel.

“Pasar akan mewaspadai kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang kembali mendekati 1,6% karena membaiknya data penjualan ritel AS yang dirilis akhir pekan lalu,” jelas Ariston kepada TrenAsia.com, Senin, 18 Oktober 2021.

Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel pada September 2021 naik 0,7% pada September 2021.  Data penjualan ritel di luar penjualan mobil pada September 2021 juga tumbuh positif 0,8%.

Meski lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2021 yang 0,9%, rilis data ini melebihi ekspektasi pasar. Hal ini tercermin dari dari survei Bloomberg yang memprediksi penjualan ritel AS terkontraksi 0,2%.

“Kenaikan yield ini mengindikasikan antisipasi pasar terhadap kemungkinan pemberlakuan tapering dalam waktu dekat. Hal ini bisa mendorong penguatan dollar AS,” ucap Ariston.

Adapun rupiah masih bisa tertahan berkat kondisi ekonomi di dalam negeri yang terus menggeliat. Dengan kondisi COVID-19 yang masih terkendali, Ariston menilai kondisi itu menjadi sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah.

“Kondisi ekonomi di dalam negeri yang menunjukan perbaikan, dibarengi dengan kondisi PPKM yang melonggar serta kasus terkonfirmasi harian yang terkendali menjadi sentimen positif bagi rupiah,” tegas Ariston.

Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan kasus terkonfirmasi harian pada Minggu, 17 Oktober 2021 bertambah 747 kasus. Secara akumulatif, telah terkonfirmasi ada 4,23 juta kasus COVID-19 di Indonesia.

Tingkat vaksinasi yang tinggi turut menopang pemulihan ekonomi di dalam negeri. Hingga 17 Oktober 2021, tingkat vaksinasi COVID-19 telah menyentuh 107 juta dosis. Sementara ada 62,73 juta orang yang telah menyelesaikan dosis kedua vaksin COVID-19.