Kurs Dolar Hari Ini: Jelang Rilis Neraca Pembayaran Kuartal III-2021, Rupiah Berpeluang Menguat
- Jelang rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) oleh Bank Indonesia pada hari ini, rupiah diprediksi menguat dan berpotensi bergerak di kisaran Rp14.180 - Rp14.250 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Jelang rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) oleh Bank Indonesia pada hari ini, rupiah diprediksi menguat dan berpotensi bergerak di kisaran Rp14.180 - Rp14.250 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Pasar Uang sekaligus Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan perkiraan surplus neraca pembayaran dapat membawa pelaku pasar untuk tetap optimistis terhadap pemulihan ekonomi di dalam negeri.
"Rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dolar AS dengan potensi surplus neraca berjalan Indonesia kuartal ketiga yang akan dirilis hari ini. Kemarin Bank Indonesia memperkirakan neraca transaksi berjalan kuartal ketiga akan surplus," ucap Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 19 November 2021.
- Simak Kinerja Keuangan dan Saham 12 Emiten CPO Ini, Sampoerna Agro Paling Moncer
- Tahun Depan, Dharma Polimetal Bakal Bagikan Dividen 20% dari Laba Bersih
- Ini Rencana Penggunaan Dana IPO Dharma Polimetal, Salah Satunya Bangun Pabrik Baru
Meski begitu, penguatan rupiah ini masih dibayangi kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi global. Kondisi ini dapat membawa bank sentral di berbagai negara mengubah arah kebijakan moneternya.
"Namun di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap inflasi masih bisa menekan rupiah kembali, yang termasuk aset berisiko. Kenaikan inflasi berpotensi melambatkan perekonomian global," papar Ariston.
Sebelumnya, Inggris mengumumkan inflasi pada Oktober 2021 sebesar 4,2% year-on-year (yoy) atau melejit dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 3,1% yoy. Sejumlah negara lain pun melaporkan inflasi yang tinggi pada periode yang sama.
China melaporkan producer price index pada Oktober 2021 menembus 13,5% yoy atau tertinggi sejak 1995. Pesaing utamanya, Amerika Serikat, juga mengumumkan inflasi pada Oktober 2021 mencapai 6,2% yoy atau tertinggi sejak 1990.