Kurs Dolar Hari Ini: Pasar Menanti Rilis Data Tenaga Kerja AS, Rupiah Terancam Melemah
- Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.230 dengan support di kisaran Rp14.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak terbatas pada hari ini. Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.230 dengan support di kisaran Rp14.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pergerakan rupiah, kata Ariston, tertahan oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap rilis data tenaga kerja AS pada malam ini. Dirinya menyebut pelaku pasar mulai menauh ekspektasi tinggi terhadap kondisi ketenagakerjaan di Negeri Paman Sam.
“Pasar menantikan data tenaga kerja AS versi pemerintah, yang akan dirilis malam ini, yang diprediksi lebih bagus dari ekspektasi. Data tenaga kerja menjadi pertimbangan utama Bank Sentral AS,” ungkap Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 8 Oktober 2021.
- NIK KTP Jadi NPWP, Penduduk Usia 17 Tahun Langsung Kena Pajak?
- RUU HPP Disahkan Hari Ini, Simak Poin Penting Perubahan Tarif Pajak!
- Booming Batu Bara, Mirae Ramal IHSG Pecah Rekor Tahun Ini
Selain data tenaga kerja, rilis inflasi juga disebut bakal menjadi variabel penting dalam penentuan tapering off The Fed. Bila dua data itu menunjukan hasil positif, Ariston menyebut tapering off bisa dilakukan sejak November 2021.
“Di samping itu, inflasi juga menentukan arah kebijakan Bank Sentral AS,’ jelas Ariston.
Ekspektasi pelaku pasar terhadap ekonomi AS tampak dari meroketnya yield obligasi AS. Mengutip Bloomberg, yield obligasi AS tenor 10 tahun pada hari ini menyentuh 1,59% atau tertinggi sejak 17 Juni 2021.
“Kenaikan yield ini bisa mendorong penguatan dolar AS.Nilai tukar rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.230, dengan potensi support di kisaran Rp14.200,” papar Ariston.