Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Dibuka Melemah di Rp15.039 per USD, Investor Menanti Keputusan ECB
- Saat ini investor sedang memperdebatkan apakah pembuat kebijakan European Central Bank (ECB) akan memberikan sinyal kenaikan suku bunga 25 basis poin atau setengah poin untuk meredam inflasi yang tidak terkendali.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka melemah 2,5 poin di level Rp15.039 per dolar Amerika Serikat (AS) dari harga penutupan sebelumnya di level Rp15.036,3 menurut pantauan perdagangan via Bloomberg, Jumat, 22 Juli 2022.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, saat ini investor sedang memperdebatkan apakah pembuat kebijakan European Central Bank (ECB) akan memberikan sinyal kenaikan suku bunga 25 basis poin atau setengah poin untuk meredam inflasi yang tidak terkendali.
Dolar mencapai level tertinggi selama 20 tahun terakhir pada pekan lalu setelah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS mencapai puncak dalam empat dekade sebesar 9,1%.
- Tesla Jual 75 Persen Bitcoin Milik Perusahaan, Tren Kenaikan Aset Kripto Big Cap Berakhir
- B Capital Group Siap Suntikkan Dana Rp3,7 Triliun untuk Start Up di AS dan Asia
- Progres Jalan Tol Binjai - Pangkalan Brandan Capai 54 Persen, Ditarget Rampung Tahun Depan
"Ini mendorong beberapa pedagang pasar uang untuk bertaruh pada rekor kenaikan suku bunga Fed 100 basi poin untuk Juli. Ekspetasi telah diturunkan menjadi konsensus untuk kenaikan 75 basis poin," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 22 Juli 2022.
Ibrahim mengatakan, keputusan BI dalam menjaga suku bunga di level 3,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2022 merupakan suatu hal yang mutlak harus dilakukan.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang masih cukup bagus dan mengindikasikan bahwa inflasi yang terjadi secara global, tidak merebak hingga ke Asia, termasuk Indonesia.
"Kemungkinan (kenaikan suku bunga) itu di bulan September. Itu juga bergantung pada data inflasi di kuartal III," papar Ibrahim.
Menurut Ibrahim, pada perdagangan hari ini, rupiah kemungkinan ditutup melemah di kisaran Rp14.990-Rp15.030 perdolar AS.