Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Diramal Melemah ke Rp14.280 Dihantui Tapering Off
- Rupiah berpotensi melemah ke level Rp14.320 dengan support di kisaran Rp14.280 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Pelaku pasar semakin menantikan aksi pengetatan moneter The Fed yang rencananya dilakukan pada akhir tahun ini. Pengetatan berupa pengurangan stimulus pembelian obligasi oleh bank sentral tersebut diprediksi bakal menekan nilai tukar rupiah.
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menyebut rupiah berpotensi melemah ke level Rp14.320 dengan support di kisaran Rp14.280 per dolar Amerika Serikat (AS). Ariston bilang arah kebijakan The Fed pada akhir tahun ini menentukan pergerakan pelaku pasar.
“Pelaku pasar mengantisipasi potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat dengan masuk kembali ke aset dolar AS,” ujar Ariston kepada TrenAsia.com, Kamis, 30 September 2021.
- NH Korindo Harap IHSG Bergerak Lebih Tinggi, Saham Pilihan Hari Ini: ASII, UNVR, AKRA, JPFA, dan BMRI
- Incar Kursi Presiden Filipina, Pacquiao Resmi Gantung Sarung Tinju
- Kawin Muda Banyak di Masa Pandemi, BKKBN Kuatkan Program KB
Bank Indonesia (BI) sendiri telah memprediksi tapering off bakal dilakukan The Fed pada November 2021. Kendati demikian, Ariston mengatakan tapering off dilakukan The Fed pada Desember 2021. Adapun kenaikan suku bunga, kata Ariston, berpeluang dilakukan pada pertengahan 2022.
Kondisi ini diperburuk oleh merosotnya aktivitas manufaktur China, mitra ekspor utama Indonesia. Diwartakan Reuters, Purchase Index Manager (PMI) Manufaktur China pada Agustus parkir di angka 50,1 atau lebih rendah dibandingkan Juli 2021 sebesar 50,4.
“Perlambatan manufaktur di China bisa menekan permintaan dan menekan harga komoditi yang menjadi produk ekspor indonesia,” papar Ariston.