Kurs Dolar Hari Ini: Rupiah Lesu ke Rp14.614 per USD, Sentimen Pengetatan Moneter AS Masih Tinggi
- Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di harga Rp14.598.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) dibuka melemah pada perdagangan via Bloomberg, Jumat, 13 Mei 2022 pukul 09.35 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di harga Rp14.614 per dolar AS, melemah 16 poin atau 0,11%.
Menurut analisa dari Analis Keuangan Ariston Tjendra, rupiah masih tertekan terhadap dolar AS karena ekspektasi pengetatan moneter AS yang tinggi di pasar.
"Kemarin dalam suatu wawancara, Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell menegaskan niatan Bank Sentral untuk mengendalikan inflasi dengan melakukan pengetatan moneter yang lebih agresif. Pada bulan Juni dan Juli, suku bunga akan dinaikkan lagi sebesar masing-masing 50 basis poin," kata Ariston pada TrenAsia.com, Jumat, 13 Mei 2022.
- Ketemu CEO Air Product, Jokowi Tindak Lanjuti Investasi Senilai Rp219,5 Triliun
- IHSG Berpotensi Rebound, Saham BBNI hingga ADRO Jadi Rekomendasi Saham Hari Ini
- Surat Utang Rp3,28 Triliun Milik Waskita Karya (WSKT) Meluncur Hari ini
- Laba Bersih Meroket, Kimia Farma (KAEF) Tebar Dividen Rp90,68 Miliar
Ditambahkan, pasca pernyataan Powell indeks dollar AS terlihat menguat ke level tertinggi sejak Desember 2002 di kisaran 104.92. Rupiah berpotensi melemah ke kisaran Rp14.650, dengan potensi support di kisaran Rp14.550.
Adapun kondisi tenaga kerja Amerika Serikat saat ini juga mendukung kebijakan pengetatan moneter AS yang agresif. Menurut data klaim, tunjangan pengangguran AS selama empat minggu menunjukkan penurunan jumlah klaim, yang berarti kondisi tenaga kerja cukup sehat sehingga kebijakan pengetatan moneter tidak menekan menurunnya lapangan pekerjaan.
Di sisi lain, sentimen terhadap aset berisiko terlihat positif. Hal ini tampak dari Indeks saham Asia rata-rata dibuka menguat, sehingga pasar dapat mengambil kesempatan membeli di level rendah untuk menahan pelemahan rupiah.