<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Kurs Dolar Hari Ini: Wacana Percepatan Tapering Off Menyeruak, Rupiah Diramal Melemah

  • Peluang percepatan tapering off oleh Bank Sentral Amerika Serikat the Fed diperkirakan berimplikasi terhadap pelemahan rupiah Senin, 22 November 2021, ke level Rp14.300 dengan potensi support di kisaran Rp14.200 per dolar AS.
Pasar Modal
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA - Peluang percepatan tapering off oleh Bank Sentral Amerika Serikat the Fed diperkirakan berimplikasi terhadap pelemahan rupiah pada Senin, 22 November 2021, ke level Rp14.300 dengan potensi support di kisaran Rp14.200 per dolar AS.

Analis Pasar Uang sekaligus Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Ariston Tjendra menyebut peluang percepatan tapering off terbuka mengingat kondisi makroekonomi di AS membaik melampaui ekspektasi. 

Dirinya menyebut proses percepatan itu bisa ditempuh melalui pengurangan stimulus tambahan berupa pembelian US Treasury Bond. 

“Dua anggota dewan gubernur Bank Sentral AS pada hari Jumat kemarin menyebutkan perlunya mempercepat proses tapering karena mempertimbangkan membaiknya ekonomi. Sehingga, bisa mempercepat proses tapering dan mempercepat kenaikan suku bunga acuan AS,” ujar Ariston kepada TrenAsia.com, Senin, 22 November 2021.

Seperti diketahui, penjualan ritel di AS pada Oktober 2021 menembus 1,7% month-on-month (mom), melebihi ekspektasi pasar yang hanya 1,4% mom. Penjualan ritel tersebut juga tumbuh signifikan dibandingkan September 2021 yang hanya 0,8% mom. 

Negeri Paman Sam juga mengumumkan inflasi pada Oktober 2021 mencapai 6,2% year-on-year (yoy) atau tertinggi sejak 1990. Penguatan rupiah juga terdorong oleh situasi COVID-19 yang memburuk di Eropa.

“Selain itu, naiknya kasus COVID-19 di Eropa yang memicu lockdown penuh di Austria juga bisa memicu beralihnya investasi ke aset yang lebih aman,” jelas Ariston. 

Kendati demikian, pelemahan ini masih tertolong situasi ekonomi di dalam negeri yang menunjukkan akselerasi pada kuartal IV-2021. Di samping itu, kondisi COVID-19 yang terkendali serta tingginya tingkat vaksinasi membuat pelaku pasar tidak buru-buru minggat dari pasar keuangan Indonesia.

“Dari dalam negeri, situasi ekonomi terlihat membaik, dan pandemi masih terkendali sehingga bisa menjaga nilai tukar rupiah,” papar Ariston.

Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan kasus terkonfirmasi harian pada Minggu, 21 November 2021 bertambah 314 kasus. Adapun kasus aktif berkurang 28 menjadi 8.126 pada periode yang sama.

Lebih lanjut, terdapat tambahan 393.277 dosis vaksin COVID-19 yang diinjeksikan pada kemarin. Sehingga, sudah ada 134,41 juta masyarakat Indonesia yang telah menerima dosis pertama vaksin, 89,22 juta di antaranya bahkan telah menyelesaikan dosis kedua.