Kurs Dollar Hari Ini: Instrumen Berisiko Dilirik Pasar, Rupiah Diramal Menguat ke Rp14.200
- Pelaku pasar mulai menaruh minat terhadap instrumen berisiko. Hal ini diprediksi membawa rupiah menguat ke Rp14.200-Rp14.220 dengan potensi resisten di Rp14.260 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Pelaku pasar mulai menaruh minat terhadap instrumen berisiko. Hal ini diprediksi membawa rupiah menguat ke Rp14.200-Rp14.220 dengan potensi resisten di Rp14.260 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar yang menaruh minat terhadap instrumen berisiko tampak dari penguatan indeks saham AS hingga 1% pada kemarin. Di sisi lain, instrumen dengan faktor risiko yang rendah seperti emas diprediksi bakal mengalami pelemahan.
“Semalam indeks saham AS rata-rata ditutup menguat di atas 1%. Sementara Harga emas yang merupakan aset aman bergerak turun. Nilai tukar utama dan regional bergerak menguat terhadap dolar AS,” ujar Ariston kepada TrenAsia.com, Jumat, 24 September 2021.
- Dikabarkan Tengah Rampungkan Pendanaan Rp2,13 Triliun, Ajaib Sekuritas Jadi Unicorn?
- Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark, Tidak Perlu Install Aplikasi Lain
- Makin Murah! BCA Resmi Dapat Restu Stock Split Saham, Kira-Kira Jadi Rp6.550 Selembar
Sentimen lain yang menggerakan minat pelaku pasar adalah langkah mitigasi yang dilakukan Bank sentral China untuk mengatasi krisis Evergrande Group. Bank sentral China diketahui menyuntikan dana sebagai upaya untuk memperbaiki perusahaan properti raksasa yang memiliki utang Rp4.000 triliun tersebut.
Langkah ini, kata Ariston, mengurangi persepsi risiko pelaku pasar terhadap krisis Evergrande. Apalagi, Evergrande Group masih menyatakan mampu menyelesaikan permasalahan utangnya sehingga kekhawatiran pelaku pasar mereda.
“Perbaikan sentimen minat pasar terhadap risiko ini disebabkan oleh tindakan Bank Sentral China yang menyuntikan dana ke sistem perbankan untuk meningkatkan likuiditas di tengah krisis utang perusahaan properti Evergrande,” papar Ariston.
Di dalam negeri, kurva penyebaran COVID-19 yang kian melandai semakin memberikan kepercayaan pemulihan ekonomi. Data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 per Kamis, 23 September 2021 menunjukan kasus aktif di Indonesia berkurang 1.665 menjadi hanya 47.997.
Adapun kasus terkonfirmasi harian pada kemarin tercatat sebanyak 2.881. Terdapat 4.386 kasu sembuh baru dan 160 kasus meninggal pada kemarin. Adapun total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 4,20 juta kasus.