<p>Karyawati menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Kamis, 18 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

Kurs Dollar Hari Ini: PPKM Semakin Longgar, Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.270

  • Kurs rupiah diprediksi menguat terbatas ke level Rp14.200-Rp14.270 per dolar Amerika Serikat (AS). Pergerakan rupiah hari ini didorong oleh pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali.

Pasar Modal

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Kurs rupiah diprediksi menguat terbatas ke level Rp14.200-Rp14.270 per dolar Amerika Serikat (AS). Pergerakan rupiah hari ini didorong oleh pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa dan Bali.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan aktivitas usaha yang semakin terbuka menimbulkan optimisme pemulihan ekonomi di Indonesia. Selain PPKM, aktivitas ekonomi di Indonesia juga diproteksi oleh tingkat vaksinasi COVID-19 yang sudah melebihi 100 juta dosis.

“Nilai tukar rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS mengikuti penguatan nilai tukar regional pagi ini dan dibantu oleh sentimen positif dari dalam negri dimana level PPKM di Jawa Bali diturunkan dan tidak ada yang berada di level 4,” kata Ariston kepada TrenAsia.com, Selasa, 21 September 2021.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan PPKM diperpanjang hingga 4 Oktober 2021.Kendati demikian, Luhut bilang daerah Jawa-Bali tidak ada lagi provinsi atau kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4.

Luhut menyebut secara keseluruhan kasus harian telah turun cukup drastis atau berada di bawah 2.000 kasus. Persentase penurunan kasus sekitar 98%.

Sementara itu, kasus aktif juga ikut turun menjadi 60.000 kasus dan angka kesembuhan terus meningkat sejak mengalami puncaknya pada 15 Juli lalu.

Rupiah diramal tidak akan bergerak secara leluasa pada hari ini. Pasalnya, kata Ariston, pelaku pasar masih mewaspadai adanya rapat bank sentral AS The Fed mengenai keputusan tapering off

“Tapi penguatan mungkin terbatas karena pelaku pasar masih mewaspadai soal meeting The Fed,” papar Ariston.