Kurs Dollar Hari Ini: Teka-Teki Tapering Off The Fed Tekan Rupiah ke Level Rp14.280
- Rupiah melemah akibat pelaku pasar yang masih wait and see terhadap pasar keuangan Amerika Serikat.
Pasar Modal
JAKARTA – Teka-teki pelaksanaan tapering off oleh The Fed belum menunjukan arah kejelasan. Hal ini membuat pelaku pasar melakukan aksi wait and see terhadap pasar keuangan di Amerika Serikat (AS).
Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menyebut kondisi ini kemungkinan membawa nilai tukar rupiah melemah ke level Rp14.280 dengan potensi support di kisaran Rp14.220 per dolar AS. Menurutnya, pelaku pasar semakin antusias menunggu hadirnya paket kebijakan, rilis data, hingga event The Fed.
“Pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS pekan ini di Kamis dinihari. Pasar mencari petunjuk kemungkinan tapering di akhir tahun ini,” ucap Ariston kepad TrenAsia.com, Senin, 20 September 2021.
- Bangun Bandara Dhoho Kediri, Gudang Garam Tambah Modal Lagi Rp1 Triliun
- Indosurya Rekomendasikan Saham Big Caps Saat IHSG Hari Ini Diprediksi Tertekan
- Tommy Soeharto Diuber BLBI, Humpuss Intermoda Pastikan Tak Ada Asetnya yang Disita
Kendati demikian, Ariston melihat potensi pengetatan moneter oleh The Fed bakal dilakukan pada akhir tahun ini. Proyeksi ini semakin diperkuat oleh tingkat inflasi tinggi 5,3% year on year (yoy) pada Agustus 2021.
Lalu, ada pula tingkat pengangguran pada Agustus 2021 yang sudah berkurang ke level 5,2% atau terendah sejak Maret 2020.
“Beberapa pejabat tinggi Bank Sentral AS juga menyuarakan kemungkinan tapering di akhir tahun. Nilai tukar utama dan regional terlihat melemah terhadap dolar AS pagi ini,” jelas Ariston.
Pelemahan rupiah, kata Ariston, bakal kembali tertahan karena membaiknya pandemi COVID-19 di Indonesia. Geliat ekonomi yang semakin terasa akibat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diyakini bisa mengantisipasi nilai tukar rupiah ambles terlalu dalam.
“Di sisi lain, membaiknya kondisi pandemi di tanah air yang menggerakan kembali perekonomian bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dollar AS,” tegas Ariston.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, kasus konfirmasi harian per Minggu, 19 September 2021 menyentuh 3.385. Angka ini dua kali lebih rendah dibandingkan kasus sembuh harian yang mencapai 7.076 kasus.
Meski begitu, ada tambahan 185 kasus meninggal akibat COVID-19 hingga kemarin. Dengan demikian, total kasus COVID-19 di Indonesia mencapai 4,18 juta dengan kasus aktif sebesar 65.066.
Selain itu, percepatan vaksinasi COVID-19 juga menjadi penopang nilai tukar rupiah pada hari ini Sebanyak 78,54 juta orang tercatat telah menerima dosis pertama vaksin COVID-19, sebanyak 44,71 juta orang di antaranya telah menyelesaikan dosis ke dua vaksin.